Berita

Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Solo Gagas Rumah Tahsin

PWMJATENG.COM, SOLO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo gagas Rumah Tahsin di gedung berlantai 3 Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) berlokasi di Margoyudan, Sabtu (22/2/2020).

“Beberapa kegiatan telah berjalan Program Unggulan Tahsin Tilawah, Humas Reward, Workshop Sekolah Muhammadiyah di Wilayah PCM Jebres, Latihan irama keroncong surya, Penataran kepala sekolah, halal bihalal, Rapat Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), pelatihan jurnalistik dan workshop kurikulum,” ungkap Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Solo, Muchsin al Rasyid kepada wartawan.

Menurutnya, Pusdiklat Darmo Cahyono punya fasilitas seperti parkir luas, ruang sidang 1 lokal dilengkapi AC, 2 aula, toilet terpisah putra putri, musholla, rumah penjaga, dan WiFi.

“Setelah post test tahsin tilawah gelombang II, kami ke depan menggagas rumah tahsin, dan itu jadi salah satu upaya kita dalam memajukan pendidikan agama dan mencerahkan semesta yang bertanggung jawab,” ujar Muchsin.

Membaca Alquran termasuk amal sangat mulia dan akan mendapat pahala berlipat ganda, sebab yang dibacanya adalah Kitab Suci Ilahi.

Alquran sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik di kala senang maupun susah, di saat gembira atau sedih, membaca Alquran bukan cuma amal dan ibadah, tapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.

Sementara salah satu anggota majelis Drs H Muqorrobin mengemukakan, Sebenarnya gedung ini berpotensi bukan hanya untuk melatih, mendidik atau pelatihan saja tetapi bisa digunakan sebagai tempat yang sifatnya umum.

Bisa awwalussanah, al Islam Kemuhammadiyahan Bahasa Arab (ISMUBA), maupun berupa mata pelajaran umum. Bahkan kegiatan lain seperti Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Pemuda, karena tempatnya memadai.

“Al Hamdulillah telah terwujud gedung representatif, diupayakan bisa diatur penggunaan gedung ini. Yang jelas saya sangat setuju digunakan pembinaan baca al Quran baik itu yang sifatnya belajar baca qur’an dari awal hingga fasih atau tahsin atau lebih jauh lagi diskusi agama di gedung ini, agar manfaatnya lebih besar lagi di masa-masa mendatang,” jelasnya.

Diharapkan masyarakat mampu bukan hanya membaca tetapi mampu menyampaikan kepada orang lain. Oleh karena itu kalau bisa gedung ini tidak hanya untuk pelatihan guru murid perguruan Muhammadiyah saja tetapi bisa juga masyarakat ikut memanfaatkannya dengan aturan-aturan dibuat agar tidak tabrakan. (Humas PTT, Jatmiko)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE