
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Sampah organik rumah tangga kini tak lagi menjadi limbah tak berguna. Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 138 VII.C.2 memperkenalkan inovasi pengolahan sampah sayuran menjadi pupuk cair di Dusun Korowelang, Pandak, Bantul, pada 5-6 Februari 2025. Program ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah rumah tangga sekaligus mendukung gerakan Bantul Bersih Sampah 2025.
Salah satu mahasiswa KKN UAD menjelaskan bahwa metode ini menggunakan teknik sederhana dengan memanfaatkan galon bekas air mineral. “Kami menggunakan dua galon, satu dipotong bagian atasnya sebagai wadah penampung, sementara yang lainnya dibiarkan utuh dan diletakkan dalam posisi terbalik di atas galon pertama,” ujarnya.
Proses pembuatan pupuk cair ini cukup mudah. Sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, dan sayuran dimasukkan ke dalam galon terbalik, lalu ditambahkan air secukupnya hingga membasahi seluruh sampah. Untuk mempercepat pembusukan, tanah dimasukkan di antara lapisan sampah, kemudian disiram dengan air beras. Setelah itu, galon ditutup rapat dan didiamkan di tempat lembab selama 1-2 minggu. Selama proses ini, bakteri akan menguraikan sampah menjadi pupuk cair yang kaya nutrisi bagi tanaman.
Baca juga, Menyambut Ramadan dengan Semangat Baru
Setelah masa fermentasi selesai, pupuk cair yang terkumpul dapat dipanen. Pupuk ini harus diencerkan terlebih dahulu dengan air bersih dalam perbandingan 1:10 sebelum digunakan untuk menyiram tanaman. “Metode ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah,” tambah salah satu peserta KKN.
Warga Dusun Korowelang menyambut baik program ini dan berharap dapat terus mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan. Tim KKN UAD Unit VII.C.2 juga berharap inovasi ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi limbah rumah tangga sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
“Harapan kami, warga dapat menerapkan metode ini secara berkelanjutan sehingga tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat,” kata salah satu perwakilan tim KKN UAD. Dengan inovasi sederhana ini, diharapkan Dusun Korowelang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sampah organik secara efektif.
Kontributor : Nanik Trijayati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha