Lima Menit untuk Lima Tahun
Oleh: Rumini Zulfikar (Gus Zul)*
PWMJATENG.COM – Pada Rabu, tanggal 14 Februari 2024, mulai pukul 07:00 waktu setempat, seluruh rakyat yang memiliki hak pilih berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) di tempat tinggal masing-masing. Indonesia akan menorehkan sejarah dalam menentukan pemimpin bangsa yang akan menyelenggarakan pemerintahan, baik eksekutif (Presiden dan Wakil Presiden) maupun legislatif (Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat di pusat, provinsi, serta kabupaten/kota).
Masyarakat tentunya telah memiliki gambaran siapa yang pantas dipilih, baik dari visi dan misi calon yang disampaikan melalui kampanye terbuka maupun media sosial lainnya seperti TikTok, Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Para peserta pemilu berupaya maksimal dengan menggunakan sumber daya dan dana yang mereka miliki agar terpilih.
Pentingnya Lima Menit di Bilik Suara
Setelah menukarkan undangan pemilihan, kita akan mendapatkan lima kertas surat suara berwarna-warni: abu-abu, merah jambu, kuning, biru, dan hijau. Di sinilah kita memilih calon presiden, wakil presiden, serta anggota legislatif dari petugas KPPS. Lima menit di bilik suara sangat menentukan lima tahun ke depan dalam penyelenggaraan negara.
Sebelum mencoblos, kita harus memastikan pikiran dan hati kita bersih. Setelah mencoblos, tidak boleh ada penyesalan di kemudian hari. Banyak pihak telah memberikan arahan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan sesuai hati nurani, tanpa paksaan atau transaksi. Kriteria umum bagi calon pemimpin termasuk integritas, kapabilitas, kedekatan dengan rakyat, visi, kemampuan menjalin hubungan internasional, jiwa negarawan, dan kemampuan melakukan reformasi.
Baca juga, Proses Pemilu Masih Berjalan, Haedar Nashir Minta Seluruh Pihak untuk Menghormati Pilihan Rakyat
Kita menyadari bahwa tantangan di masa depan semakin kompleks, memerlukan sosok pemimpin yang mampu menjawab tantangan era digital dan perubahan iklim. Kita harus legowo dan optimis menyambut masa depan, baik sebagai pemenang maupun yang belum berhasil menduduki posisi di pemerintahan. Kita harus mempertanggungjawabkan tindakan kita, tidak jemawa atas kemenangan, dan tetap rendah hati.
Legowo dan Optimis Menatap Masa Depan
Pemilu ibarat pertandingan di mana ada yang menang dan ada yang kalah. Bagi yang menang, sambutlah dengan sikap yang sewajarnya dan siap mempertanggungjawabkan tindakan di dunia dan akhirat. Bagi yang belum berhasil, tetaplah legowo dan jangan larut dalam kesedihan karena harta, pangkat, dan nyawa hanyalah titipan.
Kita semua dapat memberikan kontribusi pada bangsa dan negara tanpa harus menjadi pemimpin. Setelah hari pencoblosan, mari bersatu kembali meskipun memiliki pilihan yang berbeda. Kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan agar Indonesia tetap maju dan berdaulat.
*Ketua PRM Troketon 2016-2023, Anggota MPI & HAM PCM Pedan, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten.
Editor : M Taufiq Ulinuha