PWMJATENG.COM, Semarang – Dua hari yang lalu DPD IMM Jawa Tengah memberikan statement melalui Ketua Umum Untung Prasetyo Ilham bahwa dalam proses rekrutmen Panwascam dianggap belum transparan dan berpotensi menurunkan kepercayaan publik.
Adapun dua hari yang lalu Bawaslu mengumumkan secara resmi hasil Ujian CAT calon Panwascam se Jawa Tengah.
Dalam rilisnya Bawaslu mengumumkan bahwa dari 3.443 orang yang lolos Tes CAT Panwascam, terdapat 2.536 peserta laki-laki (74 %) dan 907 peserta perempuan (26 %), yang mana 3.443 orang tersebut akan mengikuti ujian Tes Wawancara pada 19-23 Oktober 2022, dan akan dipilih 3 orang per kecamatan.
Dalam penelusurannya, DPD IMM Jawa Tengah mendapati lebih dari 70 kecamatan di Jawa Tengah tidak terdapat keterwakilan perempuan. Dan hal ini tentu belum memenuhi amanah UU Nomor 7 tahun 2017 yang memberikan ruang 30 % keterwakilan perempuan di dalam penyelanggaran pemilu.
“Lebih dari 70 kecamatan tidak ada keterwakilan perempuan yang lolos dalam proses seleksi tertulis. Belum lagi dengan beberapa daerah yang sangat minim pendaftar perempuan yang lolos, mayoritas per kecamatan hanya 1 dari 6,” ucap Untung kepada redaksi, Selasa (19/10).
Baca juga, Tantri “Kotak” dan Arda “Naff” Siap Bermuhammadiyah
Ia mencontohkan beberapa kecamatan yang tidak terdapat keterwakilan perempuan di dalam Panwascam, Kota Semarang (Kecamatan Ngaliyan), Kabupaten Kudus (Kecamatan Kudus Kota), dan Kabupaten Boyolali (Kecamatan Boyolali).
“Tentu banyak hal yang perlu dievaluasi dalam tahap rekrutmen ini, khususnya dalam proses sosialisasi,” tegas Untung.
“Apakah hal ini karena pendaftar perempuan yang minim, atau karena memang ada yang mendaftar namun secara kompetensi belum memenuhi standar, maka perlu adanya transparansi proses rekruitmen, termasuk ranking CAT,” pungkasnya.
Kontributor : Bidang Medkom DPD IMM Jateng
Editor : M Taufiq Ulinuha