Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah Resmikan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Unimus
SEMARANG – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Drs. H. Musman Thalib, M. Ag, meresmikan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, beberapa waktu yang lalu. Peresmian tersebut disaksikan oleh Rektor Unimus, Prof. Dr. Djamaluddin Darwis, MA, Kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang, perwakilan Perguruan Tinggi Kesehatan di Jawa Tengah, serta sejumlah pejabat lainnya.
Rektor Unimus, Prof. Dr. Djamaluddin Darwis, MA, berharap Labkesmas tersebut dapat memberi layanan kesehatan profesional untuk penduduk sekitar serta bermanfaat pula bagi mahasiswa Unimus serta mahasiswa kesehatan dari perguruan tinggi lain yang ingin praktek kesehatan masyarakat di lab tersebut.
Djamaluddin Darwis juga memaparkan pentingnya pendidikan kesehatan, seperti kedokteran, kedokteran gigi, kebidanan, keperawatan, gizi dan sejenisnya, memerlukan tempat praktek dan laboratorium kesehatan masyarakat yang memadai. Sehingga mahasiswa bidang kesehatan mendapat banyak pengalaman penanganan penyakit di masyarakat yang nantinya sangat berguna manakala mahasiswa lulus studi. “Salah satu ciri khas Muhammadiyah adalah bidang kesehatan dan pendidikan. Ada 160 perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia, 40 di antaranya berbentuk universitas dan 9 di antaranya memiliki prodi kedokteran termasuk di Unimus ini. Ribuan tempat klinik kesehatan Muhammadiyah, akademi perawatan, Gizi dan sejenisnya di negeri ini. Sehingga Muhammadiyah sangat menaruh perhatian pada bidang pendidikan dan kesehatan termasuk melengkapi sarana prasaranan kesehatan dan pendidikan kesehatan”, papar Djamaluddin Darwis.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. M. Subawa, menyatakan saat ini Jateng menghadapi tantangan besar terkait penyakit-penyakit berbasis masyarakat. Misalnya Demam Berdarah (DB), selama 5 tahun berturut-turut kota Semarang menduduki ranking 1 di Jateng, tahun 2013 ini sampai September 2013 Semarang menduduki ranking kedua setelah Jepara. “HIV Aids Jateng no. 6 se-Indonesia, dan Kota Semarang menjadi nomor satu HIV Aids se-Jateng. Keberhasilan kesehatan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari upaya dan perhatian dari pemerintah dan masyarakat serta stake holder lainnya dalam memperbaiki kesehatan masyarakat”, ujar M. Subawa.
Kepala Labkesmas Wonolopo, Toto S, Ismail, SH, MS (PH), menyatakan Labkesmas di Desa Wonolopo kecamatan Mijen Kota Semarang tersebut dilengkapi sarana seperti ruang kelas, ruang diskusi, ruang penginapan mahasiswa, ruang penginapan dosen, kamar makan, dan lain-lain. Mahasiswa dari perguruan tinggi manapun bisa melakukan praktek minimal 2 minggu di lab ini dengan didampingi dosen pembimbing dan fasilitator. (Fakhrudin/KR/Sgi/unimus.ac.id)