Kerangka Kubah Masjid Terpasang, SMA Trensains Sragen Tunjukkan Daya Tarik Unik

PWMJATENG.COM, SRAGEN — Kerangka kubah masjid telah terpasang dan pembangunan lokal baru terus berjalan di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Memasuki hari ke-57 sejak awal pembangunan, ruang-ruang kelas mulai tampak wujudnya dan pekerjaan paving area asrama timur berlangsung. Pihak pondok optimistis fasilitas siap digunakan pada tahun ajaran baru.
Pemasangan kerangka kubah utama menjadi penanda capaian konstruksi terbaru. Di saat bersamaan, pembentukan ruang kelas baru terus dipercepat. Area asrama sisi timur juga dibenahi dengan pemasangan paving untuk meningkatkan kenyamanan mobilitas santri dan guru.
Geliat nonfisik sekolah turut menguat. Pemberitaan luas mengenai capaian Trensains sebagai salah satu peraih medali nasional terbanyak mendorong minat masyarakat. Sejumlah alumni SMP unggulan mulai melirik sekolah ini. Di media sosial, beredar ragam respons publik—termasuk candaan warganet yang menyebut SPP Trensains “turun kelas” dibanding sekolah mahal dengan fasilitas mapan. Pihak sekolah menilai dinamika tersebut sebagai bentuk perhatian dan kepercayaan yang terus tumbuh.
Baca Juga:
Salah satu cerita datang dari calon santri yang menempuh pendidikan SMP di Inggris. Meski kemampuan bahasa Indonesianya belum lancar, ia merasa cocok dengan ekosistem Trensains. Sang nenek sempat ragu karena sebagian fasilitas masih dalam proses pembangunan dan sempat membandingkan dengan sekolah unggulan di pusat kota. Setelah melalui proses seleksi, calon santri dinyatakan lolos dan melakukan daftar ulang. Kedua orang tuanya—keduanya bergelar Ph.D dan masih berada di Inggris—menyatakan lega atas pilihan tersebut.
Bagi pendiri, Prof. Agus Purwanto (Gus Pur), Trensains tidak semata sekolah akademik, melainkan tempat menumbuhkan karakter utuh: cinta Al-Qur’an, sains, dan kemandirian. Ia menulis dalam refleksinya:
“jika putra-putri anda tidak ingin sekedar jago akademik tetapi juga ingin cinta al-Quran dan sains serta menjadi manusia utuh dalam arti nyuci baju sendiri ga pake laundry bisa bersih-bersih area sekitar (setiap Ahad pagi kerjabakti) tega dan bisa menyembelih kambing, mengolah dan membuat sate (idul adha penyembelihan kambing dilakukan santri) daftarkan d Trensains.”
Gus Pur menegaskan, pembiasaan ibadah, budaya bersih, dan keterampilan hidup adalah bagian integral dari kurikulum Trensains. Seiring progres fisik yang terus berjalan, sekolah berharap penerimaan peserta didik baru dapat bersinergi dengan penguatan karakter santri.
Editor: Al-Afasy



