PWMJATENG.COM, Tegal – Musyawarah Daerah (Musyda) Nasyiatul Aisyiyah Tegal Periode Muktamar XIV yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Tegal pada Sabtu hingga Ahad, tanggal 21 hingga 22 Oktober 2023, berlangsung sukses di Aula Kampus 2 SMK Muhammadiyah Kramat. Dalam acara tersebut, PDNA Kabupaten Tegal mengusung tema “Perempuan Berdaya” dengan harapan agar perempuan mampu berperan lebih dalam berbagai aspek kehidupan.
Fathin Hammam, Ketua PDM Kabupaten Tegal, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini menghadapi sejumlah masalah sosial yang berdampak pada perempuan. Beberapa masalah yang umumnya dialami oleh perempuan meliputi pernikahan usia dini, penyalahgunaan narkoba, masalah stunting, kematian ibu, dan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Tema “Perempuan Berdaya” mencerminkan bahwa Nasyiatul Aisyiyah dituntut memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi perempuan dan masyarakat. Fathin Hammam menjelaskan bahwa perempuan, terutama sebagai ibu, memiliki peran penting sebagai madrasatul ula, atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Selain itu, perempuan juga dianggap sebagai tiang negara, sehingga kader Nasyiatul Aisyiyah dituntut memiliki “spirit 4 AR,” yang meliputi:
- Pintar: Kemampuan dalam berbagai aspek seperti kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan finansial.
- Benar: Kesesuaian dalam keyakinan, ibadah, dan akhlak yang mulia.
- Tegar: Kemampuan dalam menjaga kesabaran yang tak terbatas.
- Segar: Kesehatan jasmani dan rohani yang baik.
Baca juga, Tanggapi Putusan MK, Ketua PWM Jateng: Politik Dinasti Harus Disikapi Secara Arif
Menurut Fathin Hammam, Nasyiatul Aisyiyah harus berperan aktif dalam menjawab berbagai permasalahan bangsa. Organisasi ini memiliki tujuan mulia untuk membentuk pribadi perempuan Muslim yang memberi kontribusi positif bagi keluarga, negara, bangsa, dan agama, serta berperan dalam mewujudkan masyarakat Islam yang lebih baik.
Kader Nasyiatul Aisyiyah berada dalam rentang usia 15-40 tahun, yang merupakan masa produktif dalam kehidupan, baik dalam pekerjaan maupun dalam keluarga. Fathin Hammam menekankan bahwa bagi kader Nasyiatul ‘Aisyiyah, keberadaan keluarga dan anak-anak tidak boleh menjadi penghalang, melainkan menjadi sumber semangat dalam perjuangan. Kader Nasyiatul Aisyiyah diharapkan dapat mengelola waktu dengan baik, sejalan dengan komitmen yang diemban sebagai anggota organisasi.
Dalam akhir sambutannya, Fathin Hammam menyampaikan bahwa melalui Musyawarah Daerah (Musyda), setidaknya ada tiga manfaat yang dapat diperoleh, yaitu untuk menyegarkan kembali semangat dalam berjuang (to refresh), meluruskan kembali arah perjuangan (reorientasi), dan memperkuat serta menyatukan potensi yang ada (to sinergi).
Dengan tema “Perempuan Berdaya,” diharapkan Nasyiatul Aisyiyah di Kabupaten Tegal akan semakin siap dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya yang berkaitan dengan perempuan dan masalah-masalah sosial yang dihadapi saat ini.
Editor : M Taufiq Ulinuha