K.H Jumari Al-Ngluwary; Pentingnya Mendidik Anak dan Pemimpin yang Uswatun Hasanah

PWMJATENG.COM, Magelang- Mendidik anak agar menjadi anak yang soleh dan solehah merupakan hal yang wajib bagi seluruh orang tua, mendidik anak tidak bisa dilakukan hanya istri saja, namun ada perang suami untuk menguatkan dan saling mendukung.
Sebagaimana yang di jelaskan melalui firman Allah SWT surah Al-Furqan ayat 74:
ΩΩΨ§ΩΩΩΨ°ΩΩΫ‘ΩΩ ΩΩΩΩΩΫ‘ΩΩΩΫ‘ΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ¨Ϋ‘ ΩΩΩΩΩΨ§ Ω
ΩΩΫ‘ Ψ§ΩΨ²Ϋ‘ΩΩΨ§Ψ¬ΩΩΩΨ§ ΩΩΨ°ΩΨ±ΩΩΩΩΩ°ΨͺΩΩΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΨΉΫ‘ΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§Ψ¬Ϋ‘ΨΉΩΩΫ‘ΩΩΨ§ ΩΩΩΫ‘Ω
ΩΨͺΩΩΩΩΩΫ‘ΩΩ Ψ§ΩΩ
ΩΨ§Ω
ΩΨ§β Ω§Ω€
Artinya: βYa tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.β
Peran orang tua dalam proses mendidik anak sangat penting untuk mewujudkan pemimpin-pemimpin masadepan yang bertaqwa.
Baca juga: LazisMu Jateng dan Pemerintah Bersatu Turunkan Angka Stunting
Kiai Jumari Wakil Ketua PWM Jateng mengunkapkan pentingnya memberikan Uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi anak-anaknya dan istrinya, khusunya suami sebagai kepala keluarga harus bisa memebrikan contoh yang baik, adapun buah dari keteladanan serta pemimpin yang baik itu sendiri ialah mampu menumbuhkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
βPaling tidak mampu menjadi contoh dan pemimpin untuk anak dan istrinyaβ ucapnya saat memberikan Kajian Ahad Wage SMP Muhammadiyah Muntilan. Ahad (17/9).
Kiai Jumari juga menyebutkan ciri-ciri orang yang bertaqwa menurut khalifah Ali Bin Abi Thalib salah satu sahabat sekaligus menantu kanjeng Nabi SAW bahwa ciri-ciri orang yang bertaqwa yang pertama ialah takut kepada Allah SWT yang maha perkasa, kedua beramal menurut apa yang telah diturunkan Allah yaitu Al-Qurβan sesuai dengn pedoman kitab suci, ketiga mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
Takut kepada Allah SWT mampu mendekatkan diri kepadanya sebab disamping mendekatkan diri kepadanya ia juga tidak akan berani melanggar peraturan Allah jadi selalu merasa diawasi, sehingga terhindar dari apa yang dilarang oleh Allah SWT. Salah satu contoh pemimpin yang sederhana ialah khalifah Umar bin Abdul Aziz meski masa kepemimpinannya hanya dua setengah tahun, namun ia mampu memjadikan masyarakat pada saa itu hidup makmur.
βHal tersebut menjadi bukti bahwa suri tauladan yang baik yaitu hidup sederhanaβjelasnya.
Beliau juga berpesan agar senantiasa mempersiapkan diri dengan kematian, dengan memperbanyak sedekah jariyah, memberikan ilmu yang bermanfaat, dan mendidik anak yang soleh agar kelak bisa mendoakan di hari kemudian.
Editor : M Taufiq Ulinuha