Inspiratif! PCM Pekajangan Dirikan SLB: Bukan Anak Kelas Dua, Mereka Punya Kekhususan
PWMJATENG.COM, Pekalongan – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pekajangan Kabupaten Pekalongan membuat sejarah dengan meresmikan pendirian Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah pertama di Kabupaten Pekalongan. Groundbreaking pembangunan gedung SLB ini dilakukan pada Sabtu, 3 Februari 2024, di belakang SD Muhammadiyah 3 Pekajangan, jalan raya Pekajangan-Ambokembang Gg. 19, Kedungwuni, Pekalongan.
Ketua PCM Pekajangan, Drs. H. Abdul Shomad, menjelaskan bahwa ide pembangunan SLB Muhammadiyah Pekajangan muncul dari diskusi di Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta tahun 2022. Salah satu pimpinan, Nasokha, menyoroti kebutuhan akan SLB di Kabupaten Pekalongan, terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Drs. H. Abdul Shomad, sebagai Ketua PCM Pekajangan saat itu, langsung merespon dengan membentuk tim untuk merencanakan dan mewujudkan ide tersebut.
Abdul Shomad menjelaskan tahap-tahap pendirian SLB Muhammadiyah Pekajangan, mulai dari pembentukan tim hingga pengumpulan informasi yang dibutuhkan. Puncak dari tahap ini adalah groundbreaking gedung SLB, yang diharapkan dapat segera mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah. Abdul Shomad juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dengan memberikan wakaf, infak, dan shadaqah untuk mendukung pembangunan SLB tersebut.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Ipung Sunaryo, S. Pd, M. Si, menyatakan dukungannya terhadap pendirian SLB Muhammadiyah Pekajangan. Ipung berharap bahwa dengan adanya SLB ini, anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Pekalongan dapat mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca juga, Melanggengkan Tradisi Muhammadiyah Membela Palestina
Pendiri SLB Muhammadiyah Pekajangan, dr. Achmad Dahlan, Sp.OG, menyampaikan terima kasih atas dukungan wakaf senilai 600 juta rupiah yang diberikan kepada PCM Pekajangan. Ia juga membuka pintu lebar-lebar bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dengan memberikan wakaf, shodaqoh, atau infak. Achmad Dahlan berharap agar SLB Muhammadiyah Pekajangan dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Mulyono, menjelaskan bahwa lokasi tanah pembangunan gedung SLB Muhammadiyah Pekajangan merupakan wakaf dari almarhum Kholiq Aziz. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki kewajiban untuk memaksimalkan manfaat dari wakaf, baik berupa wakaf maupun shodaqoh. Mulyono menyampaikan apresiasi terhadap pendirian SLB Muhammadiyah Pekajangan sebagai langkah positif dalam menyentuh kebutuhan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Pekalongan.
Dalam konteks ini, Mulyono mengingatkan pentingnya tidak meremehkan anak-anak berkebutuhan khusus, merujuk pada tokoh-tokoh hebat yang dulunya juga mengalami kesulitan, seperti Albert Einstein dan Angkie Yudistia. Ia menekankan bahwa pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dapat membuka potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak berkebutuhan khusus.
Mulyono juga menyampaikan harapannya bahwa SLB Muhammadiyah Pekajangan dapat menjadi contoh atau pioneer bagi sekolah-sekolah serupa di masa mendatang. Ia menyoroti ketersediaan SLB Negeri di Wiradesa yang penuh sesak dan mendukung inisiatif PCM Pekajangan sebagai langkah positif dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus di daerah tersebut.
Kontributor : Fakhrudin
Editor : M Taufiq Ulinuha