PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar The 9th International Summit on Science, Technology, Humanity (ISETH) Tahun 2023 dengan tema ‘Challenge and Opportunity in Science and Technology Development’. Acara ini berlangsung secara blended, offline di Auditorium Moh. Djazman Kampus 1 UMS, dan disiarkan langsung melalui TVMu, TV UMS, dan Zoom Meeting.
Dalam konferensi tersebut, Prof. Dr. Bambang Setiaji, Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, menyoroti perubahan ekonomi global yang tidak terduga. Menurutnya, meskipun globalisasi meningkatkan arus informasi, investasi, produk, manusia, teknologi, dan ilmu pengetahuan, kemiskinan di dalam dan antar negara belum efektif teratasi.
Bambang Setiaji menekankan pentingnya negara berkembang seperti Indonesia merumuskan kebijakan strategis. Fokusnya harus pada ketahanan pangan dan kemajuan teknologi, dengan menerapkan konsep ‘Kecil itu Indah’, yaitu menyederhanakan konsumsi agar selaras dengan kemampuan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mendukung digital.
“Pendekatan ini dapat meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi pengangguran, meningkatkan ketahanan perekonomian, dan menciptakan perekonomian global yang lebih egaliter dan sejahtera,” ungkap Bambang Setiaji.
Baca juga, Persiapan Pemilu untuk Caleg Muhammadiyah
Dalam diskusi, moderator Huda Kurnia Maulana, S.E., MBA., mengungkapkan rasa syukur karena diskusi berjalan lancar. “Hal yang dapat diambil dari diskusi ini adalah perspektif multidisiplin, karena setelah ini akan ada conference yang topiknya macam-macam. Sehingga ini akan memberikan gambaran besar, terkait perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sekaligus memantik peserta untuk konferensi berikutnya,” ujar Huda.
Prof. Syed Islam, Associate Deputy Vice-Chancellor for Research and Innovation, Federation University Australia, membahas secara mendalam mengenai energi terbarukan. Huda menyampaikan bahwa Prof., Syed Islam memberikan pesan bagus terkait edukasi di bidang renewable energy untuk memenuhi permintaan yang besar di masa depan.
“Ini menjadi reminder atau pengingat bagi peserta, bahwa perspektif multidisiplin akan membuka wawasan peserta,” tambah Huda.
Konferensi ISETH ke-9 UMS sukses membuka wawasan dan membahas solusi terbaik menghadapi tantangan ekonomi global. Semua peserta diharapkan dapat membawa inspirasi dan pengetahuan yang luas ke dalam masyarakat.
Kontributor: Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha
