Khazanah Islam

Hakikat Idul Kurban

Hakikat Idul Kurban

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – Idul Kurban memberikan pesan tentang esensi ketakwaan dan keikhlasan seorang hamba kepada Tuhan.

Bulan Zulhijah adalah bulan yang dimuliakan Allah. Bulan ini memiliki nilai sejarah yang penting bagi umat Islam karena merupakan waktu pelaksanaan ibadah haji bagi mereka yang mampu dan mendapat panggilan dari Allah Swt. Di bulan ini juga terdapat peristiwa penting yang menjadi pelajaran bagi umat Islam, yaitu perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Ismail.

Peristiwa tersebut mengandung banyak nilai penting, seperti ketaatan seorang hamba kepada Sang Pencipta, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Kautsar:

QS. Al-Kautsar 108:1-3

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ

Innaa a’taina kal kauthar

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Fa salli li rabbika wanhar

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Inna shani-aka huwal abtar

  1. Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
  2. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
  3. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Hikmah yang terkandung dalam surat Al-Kautsar adalah Allah telah memberikan rahmat dan nikmat yang begitu banyak kepada manusia. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk menegakkan salat, yang merupakan tiang utama dalam kehidupan umat Islam karena mengandung esensi hubungan langsung antara seorang hamba dan Sang Pencipta.

Baca juga, Akibat Tidak Mengindahkan Peringatan: Bagian Kedelapan

Setelah memahami bahwa salat adalah bagian dari penghambaan seorang hamba kepada Sang Pencipta, umat Islam diperintahkan untuk berkurban sebagai bentuk aktualisasi dari salat, mengukur keikhlasan, dan sebagai bentuk rasa syukur. Kurban sejatinya adalah untuk mengukur sejauh mana umat berperilaku ikhlas dalam beramal tanpa adanya niat lain. Kurban adalah media untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan berdasarkan nafsu semata, karena yang dinilai oleh Allah adalah ketakwaan, bukan daging atau bulunya. Kurban bukan untuk mendapatkan pujian, melainkan untuk menunjukkan ketakwaan kepada Allah.

Berkurban juga memiliki nilai lain selain untuk ketakwaan dan mencari rida Allah, yaitu untuk membentengi diri dari orang-orang yang membenci. Orang yang membenci biasanya adalah orang yang iri, tertutup hati nuraninya, dan belum mendapatkan rahmat serta hidayah dari Allah Swt.

Semoga umat Islam yang melaksanakan ibadah haji dan berkurban senantiasa menjaga niatnya karena Allah semata, sehingga menjadi haji yang mabrur dan kurbannya diterima sebagai bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah. Dengan demikian, rahmat Allah senantiasa menyertai umat-Nya. Aamiin.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE