Edukasi Pengelolaan Sampah Sejak Dini, SD Muhammadiyah PK Banyudono, PPL ke Bank Sampah
PWMJATENG.COM, Klaten– Sampah saat ini menjadi permasalahan kita bersama. Carut marut dalam pengelolaan sampah masih belum sepenuhnya dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini yang melatar bekangi pelaksanaan Program Pembelajaran Lapangan (PPL) kelas V SD Muhammadiyah PK Banyudono dilaksanakan di Bank Sampah Margosaras, Klaten (25/9).
Kegiatan PPL diikuti sebanyak 80 siswa dan 5 guru pendamping. Dalam pelaksanaan PPL ini, siswa dikenalkan apa itu sampah dan bagaimana kita bisa mengelola sampah agar dapat bernilai ekonomis dan bermanfaat.
Iswadi, selaku ketua Bank sampah Margosaras menjelaskan sampah adalah sisa konsumsi kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia atau proses alam yang sudah tidak berguna lagi.
Baca juga: Serah Terima Jabatan PCM dan PCA Kalinyamatan
Selain itu, Iswadi juga menjelaskan bagaimana Bank Sampah Margosaras mengelola sampah dimasyarakat. Mulai dari pemilahan sampah dimulai dari rumah, penimbangan, pencatatan, hingga pengelolaan sampah menjadi barang guna ulang.
“Bank sampah Margosaras dalam seharai-hari melakukan pengelolaan sampah mulai dari pemilahan sampah yang sudah d lakukan dari rumah-rumah, lalu ditimbang dan dicatat di bank sampah agar menjadi barang bernilai guna.” Jelasnya.
Setelah siswa diberikan penjelasan dari pengelola Bank sampah siswa dibagi menjadi 3 kelas pembelajaran. Yaitu, kelas pemilahan dan penimbangan, kelas kompos, dan kelas kreasi pengelolaan sampah.
Kelas pemilahan dan penimbangan, siswa dijelaskan bagaimana proses pemilihan dan penimbangan sampah.
Sampah dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik, plastik, kertas, dan logam/kaca. Setelah dilakukan pemilahan, dilakukan penimbangan dan dilanjutkan ke pencatatan. Di kelas pengomposan, siswa d ajarkan bagaimana cara membuat kompos sederhana.
Siswa dijelaskan bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan kompos. Yaitu, sampah hijau (daun segar), sampah coklat (daun kering), tempe sebagai bahan pengurai alami, bawang merah, nanas, gula, dan air.
Dikelas kreasi pengelolaan sampah, siswa diajarkan membuat kreasi gantungan kunci dari bahan dasar sedotan bekas.
Siswa praktek membuat gantungan kunci dengan bahan dasar sedotan bekas dan alat sederhana mulai dari gunting sebagai alat potong dan lem tembak.
Ustazah Lienda, selaku koordinator kelas V menjelaskan harapan dari kegiatan PPL ini agar siswa lebih peduli terhadap lingkungan. Menanamkan kepedulian lingkungan harus dari sejak dini.
“Harapan dari kegiatan ini, siswa dapat lebih peduli terhadap lingkungan. Karena, menanamkan kepedulian lingkungan harus dimulai dari dini.” Ujarnya.
Aini, salah satu peserta kegiatan PPL ini juga mengajak kepada teman-temannya untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Agar bumi ini bisa menjadi lebih baik dari saat ini.
“Saya mengajak diri saya sendiri dan teman-teman saya untuk lebih peduli lingkungan. Agar, bumi kita ini bisa lebih baik.” Ajaknya.
Kontributor: Pujiono
Editor : M Taufiq Ulinuha