Berita

Dosen Unimus dan UML, Teliti Platform Digital Model Evaluasi Pada Supervisi Pembelajaran Berbasis 4C’s

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Tiga tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan Universitas Muhammadiyah Lampung menggelar Focus Group Discussion (FGD) ” Platform Digital Model Evaluasi Pada Supervisi Pembelajaran Berbasis 4 CS (MESp 4C’s) “, yang dilaksanakan di Kampus 2 Unimus, rabu (26/5).

Tiga tim tersebut adalah Dekan FMIPA Unimus DR. Eny Winaryati selaku ketua peneliti, serta Dosen Unimus Muhammad Munsayrif dan Dosen Univeritas Muhammadiyah Lampung DR. Mardiyanaselaku anggota tim peneliti.

Acara dihadiri oleh Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah DR. Iwan Junaedi dan  beberapa ahli  dari pakar pengukuran, pakar evaluasi, praktisi kepala sekolah, praktisi guru, stakeholder, pakar pendidikan dan ahli IT.

Dosen Unimus dan UML, Teliti Platform Digital Model Evaluasi Pada Supervisi Pembelajaran Berbasis 4C's

DR. Eny Winaryati menyampaikan bahwa FGD ini dilakukan agar Tim peneliti mendapatkan hasil yang maksimal, karena adanya beberapa masukan dan gambaran yang didapatkan dari beberapa para pakar dan praktisi yang mendukung penelitian ini.

“FGD ini bertujuan Untuk mendapatkan masukan-masukan dari berbagai pakar dan praktisi ,  agar kami dalam mengawali sebuah model ini mempunyai gambaran dan masukan yang lengkap untuk mendapatkan hasil yang maksimal”, ujar Eny.

Kegiatan penelitian ini merupakan kegiatan hibah penelitian kompetitive nasional yang diadakan oleh kemenristek dikti.

Penelitian ini  akan dilaksanakan selama tiga tahun, dan ditahun pertama ini tatanannya masih masukan-masukan. Penelitian ini dilakukan sebagai keterpanggilan dari Tim peneliti, bahwa pembelajaran di abad 21 itu menuntut adanya 4C’s, yang harus dimiliki oleh siswa, yakni Creativity & Innovation, Critical Thinking & Problem Solving, Communication, dan Collaboration. Jika siswa harus memiliki 4C’s, maka secara otomatis guru juga harus memiliki 4C’s ini, agar dapat ditransformasikan kepada siswanya, yang tentunya hal tersebut harus di evaluasi oleh kepala sekolah.

“Karena sekarang adalah era digial, maka kita mengemasnya. Supervisi tidak perlu menggunakan kertas atau bahan manual lainnya, namun cukup dengan menggunakan platform digital berupa android. Sehingga andorid itulah yang nantinya digunakan untuk melakukan supervisi guru serumpun dan save evaluasi baik untuk guru itu sendiri atu teman sejawatnya, kemudian datanya di evaluasi oleh kepala sekolah, dan aktifitas kepala sekolah ketika melakukan supervisi di evaluasi sejauh mana tingkat efektifitasnya”.

Hal tersebut disampaiakan oleh Ketua Tim peneliti yang juga Dekan FMIPA Unimus DR. Eny Winaryati .

“Nah, alat evaluasi inilah yang menjadi bahan  diskusi pada acara FGD kali ini, terkait dengan seperti apa bentuk dari alat evaluasi tersebut dan platform digital yang akan digunakan seperti apa”, jelas Eny. (it)

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE