Bertepatan dengan Milad 109, PCA Pekajangan Resmikan Gedung Baru
PWMJATENG.COM, Pekalongan – Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Pekajangan laju perkembangan yang spektakuler. Peresmian Gedung Dakwah Aisyiyah (GDA) Baru Pekajangan dan Pengajian Pimpinan dalam rangka momentum Milad Muhammadiyah Ke-109 yang digelar Ahad (21/11/2021) di halaman GDA yang bersebelahan dengan Gedung Dakwah Muhammadiyah Pekajangan.
Peresmian GDA Baru dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa tengah Ibu Dr. Umul Baroroh, M.Ag, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pekalongan Ibu Rumainur, S.Pd.I.; Pimpinan Cabang Aisyiyah Pekajangan Ibu Herowati, S.Ag.; dan segenap Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pekajangan beserta ortomnya, serta Pimpinan Ranting Asiyiyah (PRA) Se-Cabang Pekajangan.
Konstruksi bangunan yang kekinian membuat GDA Pekajangan terlihat menawan layaknya coffee shop yang sedang marak-maraknya. Komposisi kompleks di GDA yang nyaman nan trend menjadikan suasana tentram dan udara angin yang silir-silir.
Dalam acara tersebut, Ketua Umum PCA Pekajangan, Ibu Herowati, S.Ag, mengatakan bahwa Aisyiyah Pekajangan merupakan gerakan wanita yang sangat membawa perubahan terlebih di era berkemajuan, “Perlu diketahui bahwa Pimpinan Cabang Aisyiyah Pekajangan membina 15 Ranting Asiyiyah dan memiliki banyak Amal Usaha, meliputi 8 Taman Kanak-kanak (TK); 10 Taman Pendidikan Qur’an (TPQ); Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA); Panti Asuhan; Ponpes Tahfidz Al-Qur’an Putri; Kajian Tafsir Qur’an dan HPT.” Ungkapnya.
Melihat ungkapan Ibu Herowati tersebut, sangat selaras dengan tema peresmian yang dijunjung, yaitu “Perempuan Berkemajuan Siap Menghadapi Perubahan”. Bahwasanya, realita-realita yang muncul, Aisyiyah berperan penting dalam memajukan peradaban bangsa, baik dari segi sosial, ekonomi, budaya, politik, maupun pendidikan.
Di samping itu, Ibu Rumainur menjelaskan bahwa hubungan Aisyiyah dan Muhammadiyah sangat baik, “Sudah sepatutnya Muhammadiyah memperhatikan istrinya, Aisyiyah. Dengan membuatkan gedung baru untuk Aisyiyah, hal ini mencerminkan bahwa kedekatan suami-istri dalam lingkup muhammadiyah terbilang baik, padahal dalam suatu rumah tangga pasti ada masalah, tetapi berbeda dengan Pekajangan.” Ujarnya.
Baca juga, Upaya Digitalisasi Gerakan IMM di Era 4.0
Ibu Rumainur menambahkan bahwa Muhammdiyah Pekajangan ini adalah Muhammdiyah ke-2 setelah Muhammadiyah di Yogyakarta; jadi sudah semestinya Muhammadiyah dan Aisyiyah di Pekajangan sangatlah maju. “Saya sangat bangga dan bersyukur dengan Pekajangan karena ikut serta dalam memajukan Kabupaten Pekalongan khususnya Jawa Tengah di kancah Nasional.” Tambahnya.
Ketua Umum PWA Jateng Dr. Umul Baroroh juga mengatakan bahwa sepatutnya Aisyiyah dan Muhammadiyah di Jawa Tengah bersyukur dibanding di Bali. “Syiar di Bali sangat sulit Ibu-ibu, Bapak-Bapak. Karena di sana Muhammadiyah minoritas, penduduk di sana mayoritas beragama Hindu. Ketika minta izin untuk membangun masjid/mushola susah dan tanah di sana mahal-mahal sekitar 1 Miliar rupiah baru bisa mendapat tanah.” Tuturnya.
Hidup di Jawa Tengah harus kita syukuri bersama, lebih lagi dengan GDA Baru ini, gerakan dakwah di Pekajangan harus terus ditingkatkan dengan menebar nilai utama sesuai tema milad Muhammadiyah 109. “Harapannya dengan GDA yang akan segera saya resmikan semoga bermanfaat dan berguna untuk umat baik masa sekarang maupun di masa yang akan datang.” Lanjut Ibu Umul Baroroh dalam sambutannya.
Selanjutnya di akhir acara, peresmian GDA Pekajangan diresmikan oleh Dr. Umul Baroroh, M.Ag, selaku Ketua Umum PWA Jateng secara simbolis, yaitu dengan memotong pita melati di depan pintu utama GDA baru. Dengan mengucap bismillah dan disaksikan oleh seluruh hadirin dan keluarga besar Aisyiyah Pekajangan serta segenap Pimpinan Muhammadiyah Cabang Pekajangan.