Balasan bagi Orang-Orang yang Ingkar Terhadap Tuhan: Bagian Keenam
Balasan bagi Orang-Orang yang Ingkar Terhadap Tuhan: Bagian Keenam
Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)
“Manusia yang memiliki hati nurani kotor dan tertutup tabir maka keagamaannya perlu dipertanyakan.”
Keyakinan adalah wilayah privasi masing-masing individu. Namun, untuk mencapai kebahagiaan sejati, manusia harus memiliki keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan sebagai pemilik tunggal alam semesta. Jangan sampai kita menjadi orang yang mengingkari kekuasaan Tuhan.
Jika kita menelisik sejarah, banyak contoh orang yang menolak kebenaran karena nafsu dan hati nurani yang bermasalah. Contohnya adalah Abu Lahab dan Abu Jahal, yang karena kekafiran dan perilakunya menentang kebenaran. Dalam Surat Al-Mulk ayat 6, Allah dengan tegas memberikan peringatan bahwa orang-orang yang ingkar kepada-Nya akan mendapat balasan berupa neraka Jahanam.
Baca juga, Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah: Murur di Muzdalifah
وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al-Mulk: 6)
Hikmah di Balik Peringatan
Dalam ayat ini, Allah memberikan peringatan keras bagi umat manusia yang ingkar kepada-Nya, yaitu akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam dan menerima siksaan yang pedih. Beruntunglah bagi manusia yang mendapatkan rahmat, hidayah, dan taufik dari Allah sehingga tidak menjadi umat yang berpikir dan berperilaku kufur dan kafir.
Selagi kita masih diberi kesempatan oleh Allah, mari kita hindari sikap dan perilaku seperti Fir’aun, Abu Jahal, Abu Lahab, dan orang-orang lainnya yang ingkar kepada Tuhan. Semoga kita senantiasa terjaga dan terlindungi dari sifat dan perilaku ingkar, terutama di tengah arus globalisasi ini yang dapat menggoyahkan keimanan kita. Na’udzubillah min dzalik.
Editor : M Taufiq Ulinuha