PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima kunjungan istimewa dari Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta pada Jumat (15/11) dalam rangka studi banding. Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antar institusi sekaligus mendalami strategi pengembangan kampus, termasuk internasionalisasi, pemeringkatan universitas, dan peningkatan mutu pendidikan.
Wakil Rektor III UMS, Ihwan Susila, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut. Ia juga menyambut hangat rombongan dari UMB di Ruang Sidang BPH lantai 6, Gedung Induk Siti Walidah.
“Semoga pertemuan ini membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak,” ujar Ihwan.
Dalam paparannya, Ihwan mengulas perkembangan UMS yang kini memiliki lebih dari 80 program studi. Beberapa program bahkan telah meraih akreditasi internasional, khususnya di bidang teknik dan kesehatan.
“Kami saat ini sedang menerima tim akreditasi untuk S2 Keperawatan dan S3 Farmasi,” tambahnya, menegaskan komitmen UMS terhadap peningkatan kualitas akademik.
Ihwan juga mengajak para peserta berdiskusi mengenai tantangan pendidikan di era global yang penuh ketidakpastian. Ia menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan masyarakat.
“Kita sebagai institusi pendidikan swasta harus terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan memberikan yang terbaik,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UMB Jakarta, Andi Adriansyah, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan belajar langsung dari UMS. Ia menyebut UMS sebagai “bangunan ikonik” yang menjadi inspirasi bagi kampus lain.
Baca juga, Naskah Pidato Milad ke-112 Muhammadiyah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”
“Kunjungan ini menjadi peluang untuk mempelajari strategi pengembangan kampus, khususnya dalam pemeringkatan universitas dan internasionalisasi,” ungkap Andi. Ia berharap, hasil dari kunjungan ini dapat diterapkan untuk memajukan Universitas Mercu Buana ke depannya.
Wakil Rektor V UMS, Supriyono, memandu sesi studi banding ini dengan menjelaskan pencapaian UMS di bidang penelitian dan akademik. Menurutnya, perubahan strategi dari indeksasi Web of Science (WoS) ke Scopus telah meningkatkan visibilitas global UMS.
“Tahun ini, sitasi kami meningkat signifikan, mencapai angka 6.000 hingga 8.000. Sebagian besar kontribusi ini berasal dari penelitian di bidang kesehatan,” jelas Supriyono.
Ia menegaskan, keberhasilan UMS juga didukung oleh kolaborasi internasional yang aktif. “Kerja sama internasional menjadi kunci dalam meningkatkan sitasi dan reputasi kami di dunia akademik global,” tambahnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMS dan UMB Jakarta. Kerja sama ini diharapkan membawa manfaat besar bagi kemajuan pendidikan di kedua institusi.
Selain itu, delegasi UMB juga berkesempatan mempelajari strategi pengelolaan dari berbagai biro di UMS. Dengan adanya sinergi ini, kedua kampus optimis dapat terus berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
