PWMJATENG.COM, Surakarta – Dalam upaya menjawab tantangan jurnalisme digital, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Natural Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar acara tahunan bertajuk Talkshow About Pers (TAP) 2024. Mengusung tema “Kreativitas dan Inovasi dalam Jurnalisme Mahasiswa: Menjawab Tantangan di Era Digital,” acara ini diadakan pada Kamis (19/10) di Ruangan K4D Fakultas Farmasi (FF) UMS, dan dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai kalangan mahasiswa.
Ketua Panitia TAP 2024, Aiennaya Az-Zahra Shifania, menjelaskan bahwa tujuan acara ini adalah untuk memperkaya wawasan mahasiswa di bidang pers, terutama dalam menghadapi tantangan jurnalisme digital. “Tema kali ini dipilih untuk menggali kreativitas mahasiswa di bidang jurnalisme. Kami ingin mempersiapkan mereka agar siap menghadapi era digital yang penuh tantangan. Selain itu, ada penugasan khusus sebagai output dari acara ini,” jelas Aiennaya pada Jumat (25/10).
Aiennaya juga menambahkan bahwa acara ini menghadirkan Izzul Khaq sebagai pembicara utama, yang memberikan materi terkait inovasi dalam jurnalisme digital. Acara ini diikuti oleh berbagai pihak, mulai dari anggota panitia TAP, delegasi Keluarga Mahasiswa (KAMA) FF, delegasi mahasiswa angkatan FF, perwakilan LPM se-UMS, hingga mahasiswa umum. “Jumlah peserta TAP tahun ini mencapai 25 orang, terdiri dari delegasi dan mahasiswa umum,” ungkap Aiennaya.
Baca juga, Ketika Seorang Pemimpin Lengser dan Mengucapkan Sabda Panditanya
TAP 2024 diakui berjalan dengan lancar dan memuaskan, menurut Aiennaya. Ia mengaku acara ini berhasil menambah wawasan dan pengalaman baru di bidang jurnalistik bagi peserta, serta memperluas relasi antarmahasiswa. “Saya berharap TAP tahun depan semakin sukses dan ilmu yang didapatkan dari TAP kali ini bisa bermanfaat serta berguna bagi seluruh peserta di masa mendatang,” ujarnya penuh harap.
Aulia Hanna Sayidah, salah satu peserta, menyampaikan kesannya terhadap acara tersebut. Menurutnya, TAP 2024 memberikannya banyak pengetahuan baru tentang jurnalisme, termasuk kepenulisan, dasar-dasar pers, hingga cara menghindari hoaks. “Saya jadi tahu lebih banyak soal dunia pers dan kiat-kiat untuk terhindar dari berita hoaks. Acara ini sangat bermanfaat,” tutur Aulia.
Meski acara sempat mengalami keterlambatan waktu mulai, Aulia menyebut bahwa panitia tetap mampu menyelesaikan kegiatan tepat waktu. Ia juga berharap sesi tanya jawab dapat lebih diperbanyak di tahun mendatang agar peserta bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. “Mungkin untuk selanjutnya, sesi pertanyaan bisa dibuka lebih banyak lagi agar diskusinya lebih interaktif,” harapnya.
Kontributor : Agviolisa/Is’adia
Editor : M Taufiq Ulinuha
