Kolom

Janganlah Bersedih Jika Kamu Beriman

Janganlah Bersedih Jika Kamu Beriman

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – Kehidupan dunia bagi umat yang beriman ibarat ujian awal untuk mengukur nilai keimanan. Namun, bagi mereka yang ingkar, dunia ini hanya tempat bersenang-senang. Ada tiga peristiwa menarik yang menggambarkan problematika kehidupan sehari-hari.

Yang pertama adalah pasangan suami istri, Pak Karto dan Bu Karto. Bu Karto bercerita bahwa akhir-akhir ini dia tidak mendapatkan bonus dari tokonya karena target penjualan tidak terpenuhi. Pak Karto menjawab dengan bijak, “Ya sudah, tidak apa-apa. Rezeki dalam bentuk materi itu tidak hanya dari situ, Bu.” Bu Karto pun menyetujuinya.

Peristiwa kedua melibatkan Pak Sastro yang sedang bersilaturahmi di teras rumah Pak Karto suatu malam. Pak Sastro menceritakan bahwa anaknya akan pergi piknik, namun ia belum memiliki uang saku. Tidak lama kemudian, kurang lebih 20 menit sebelum anaknya berangkat, istrinya menelepon dan bersyukur karena ada orang baik yang meminjamkan uang saku untuk anaknya yang akan piknik ke Pulau Dewata.

Peristiwa ketiga dialami oleh Pak Kumis, seorang pedagang angkringan. Pak Kumis mengeluhkan bahwa dagangannya sepi beberapa waktu terakhir. Namun, ia tetap yakin bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah. Keyakinan inilah yang membuatnya tetap tenang.

Dari cerita-cerita di atas, dapat kita lihat bagaimana orang beriman menghadapi ujian dan cobaan dalam hidup.

Macam-macam Ujian

Kita akan diuji dengan berbagai bentuk, seperti rasa takut, kelaparan, kekeringan, banjir, kehilangan buah-buahan, harta benda, istri, anak, maupun jabatan. Ujian yang sering kali menjadi perbincangan adalah ujian dalam bentuk materi atau ekonomi.

Baca juga, Jelang Tanwir Muhammadiyah, PWM dan PDM se-Jateng Berlayar ke Karimunjawa untuk FGD

Allah telah menegaskan bahwa setiap umat yang beriman akan diuji sesuai kadar kemampuan mereka masing-masing. Maka, sebagai umat yang beriman, kita harus menyikapi cobaan tersebut dengan pikiran positif. Di balik setiap ujian, terdapat nilai-nilai berharga, seperti Allah masih mencintai kita dan kita diperlihatkan kelemahan diri kita yang mungkin masih banyak melakukan dosa atau perbuatan maksiat.

Sebagai makhluk yang sempurna, kita diberi akal dan budi untuk mengelola potensi spiritual dan jasmani kita agar menjadi kuat dan kokoh. Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 139:

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Dan janganlah kamu merasa lemah, dan janganlah bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu beriman.”

Hikmah dan Intisari

Ayat di atas menggambarkan bahwa dalam menjalani kehidupan, umat yang bertauhid harus kuat menghadapi ujian dengan berprasangka baik kepada Allah. Kekuatan ini sangat penting untuk menghadapi berbagai cobaan. Jika kita mampu mengatasi kesedihan yang berkepanjangan, kita akan terbebas dari bisikan-bisikan nafsu yang meruntuhkan kepercayaan diri. Yakinlah bahwa Allah selalu bersama umat-Nya.

Allah juga menjelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 40, bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya. Garis besar ayat tersebut adalah, Laa tahzan innallaha ma’ana (jangan bersedih, Allah bersama kita).

Jika kita mampu mengelola ujian dengan baik, Allah akan mengangkat derajat kita ke kedudukan yang lebih tinggi dan mulia. Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menjalani kehidupan ini dengan sabar meskipun badai cobaan menerpa, karena semua itu adalah bagian dari takdir-Nya. Aamiin.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE