PWMJATENG.COM, Surakarta – Kabar membanggakan datang dari SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta. Aisyah Naura Khansa, siswa kelas XI, terpilih menjadi duta pelajar pelopor keselamatan jalan Kota Surakarta tahun 2024. Naura berhasil memenangkan lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta dengan konsep inovatifnya, “MARGI.” Prestasi ini membawa Naura maju berkompetisi di tingkat Provinsi Jawa Tengah pada Selasa, 9 Juli 2024.
Sebelum berkompetisi di tingkat provinsi, Naura melakukan presentasi dan sosialisasi mengenai konsep “MARGI” kepada masyarakat Kota Surakarta. Presentasi konsep dilakukan pada Kamis, 4 Juli 2024, di hadapan tamu undangan perguruan Muhammadiyah Kottabarat. Sosialisasi dan simulasi “MARGI” dilaksanakan pada Ahad, 7 Juli 2024, di area Car Free Day Kota Surakarta.
Naura menjelaskan bahwa “MARGI” adalah singkatan dari A Manual for User Through Game and Instructions, sebuah game simulasi berkendara sepeda motor yang interaktif. “Game ini didesain sebagai sarana sosialisasi dan edukasi tentang standar keamanan berkendara dan aturan lalu lintas, serta menjadi hiburan bagi remaja,” ujar Naura.
Baca juga, Resmi Digunakan Tahun Ini, Revolusi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT): Solusi Baru bagi Umat Islam
Alfina Lufiana, guru pendamping lomba keselamatan transportasi, menjelaskan bahwa “MARGI” merupakan alternatif sarana edukasi berisikan panduan pengguna jalan melalui permainan dan instruksi. “Game ini dikembangkan Naura dengan bantuan tim robotik sekolah. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, terutama pelajar, mengenai fungsi dan makna simbol dari marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas,” ungkap Alfina.
Hendro Susilo, salah satu tamu undangan yang mendengarkan presentasi “MARGI,” memberikan pendapat positif. “MARGI ini sebuah terobosan menarik. Penggunaan teknologi informasi dalam mendidik anak-anak dan remaja tentang keselamatan transportasi melalui permainan adalah pendekatan yang tepat,” katanya. Hendro juga menyebut bahwa dengan hadirnya “MARGI,” anak-anak dan remaja bisa belajar rambu lalu lintas melalui teknologi tanpa harus pergi ke taman lalu lintas.
Kepala SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Upik Mairina, merasa senang dan bersyukur atas inovasi ini. “Saya berharap MARGI yang dikembangkan oleh siswa kami dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas dan menjadi alat edukasi berbasis teknologi yang dapat diakses oleh masyarakat,” ujar Upik. SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta sangat mendukung upaya inovasi siswa dengan memfasilitasi dan memberikan bimbingan dalam kreativitas.
Kontributor : Hendro S
Editor : M Taufiq Ulinuha