Tantangan Besar: Organisasi Keagamaan Berdaya atau Hanya Jadi Benalu?
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyoroti pentingnya kesadaran dan peran ormas keagamaan dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PP Muhammadiyah dengan Baznas RI di Yogyakarta. Haedar menegaskan bahwa ormas keagamaan tidak boleh hanya menjadi benalu yang menempel pada kekuasaan tanpa memiliki semangat untuk mandiri.
Menurut Haedar, ormas keagamaan memiliki tugas yang sangat penting dalam membangun kesadaran umat dan masyarakat. Hal ini termasuk mengembangkan mental muzakki, yaitu sikap untuk memberdayakan diri sendiri dan tidak tergantung pada bantuan semata.
Haedar mengingatkan bahwa pemberdayaan umat harus menjadi prioritas utama, bukan hanya sekadar formalitas. Program penyaluran dana ZIS menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun kesadaran dan kemandirian umat.
Baca juga, Timteng Membara Pasca Iran Gempur Israel, Ini Tanggapan Muhammadiyah!
Haedar juga menyoroti pentingnya rekonstruksi di dalam umat Islam. Jika umat hanya menjadi mustahik tanpa ada perubahan menuju menjadi muzakki, hal ini dapat berdampak negatif pada berbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik.
Dalam konteks ini, Muhammadiyah telah melakukan berbagai gerakan pemberdayaan umat yang tidak hanya bersifat filantropis, tetapi juga bersinergi dengan pendekatan struktural. Hal ini diharapkan dapat membantu umat dan bangsa Indonesia naik kelas menuju kemajuan yang lebih baik.
Haedar mengajak semua pihak, termasuk Baznas RI dan ormas keagamaan lainnya, untuk memperhatikan problem real yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan bersinergi dan fokus pada masalah-masalah nyata, umat dan bangsa Indonesia dapat lebih cepat menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Editor : M Taufiq Ulinuha