Berita

Jadi Khatib di Masjid Gedhe, Din Syamsuddin Ingatkan Bahaya Demoralisasi di Era Modern

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Pada khutbah Idulfitri 1445 H/2024 M di Pelataran Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, memberikan peringatan serius terhadap bahaya demoralisasi yang sedang terjadi di masyarakat.

Dalam khutbahnya, Din menggarisbawahi pentingnya menjaga moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Dia menyoroti beberapa poin demoralisasi yang tengah menghantui masyarakat saat ini.

Din mengungkapkan bahwa umat Islam memiliki predikat sebagai umat terbaik, namun hal tersebut bukanlah kepastian mutlak. Umat Islam harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti melakukan Amar Makruf Nahi Munkar dan beriman kepada Allah Swt., untuk mempertahankan predikat tersebut.

Menurut Din, prinsip Amar Makruf Nahyi Munkar sangat penting dalam menjaga keharmonisan dan kebaikan dalam kehidupan umat manusia. Di tengah kelompok-kelompok yang cenderung menyebabkan kerusakan (al-fasad), peran kelompok yang melakukan perbaikan (al-ishlah) menjadi kunci bagi umat Islam sebagai umat tengah.

Namun, Din juga mengingatkan bahwa terdapat kesalahpahaman terhadap Islam. Meskipun Islam mengajarkan toleransi, namun hal tersebut tidak berarti umat Islam harus menjadi lembut dan lembek terhadap kemungkaran. Islam juga mengajarkan prinsip al-i’tidal (keadilan) dan al-ishlah (perbaikan).

Baca juga, Tafsir: Makna Idulfitri sebagai Syariat dan Fenomena Budaya

Dalam konteks Indonesia, Din mencatat beberapa poin demoralisasi yang patut diwaspadai:

Pertama, perubahan perilaku masyarakat yang cenderung pemarah dan mudah tersinggung, serta menggunakan kekerasan sebagai solusi atas masalah.

Kedua, kehilangan semangat kejuangan dan daya juang yang pada masa lalu menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Ketiga, melemahnya semangat kegotongroyongan dan beralihnya fokus kepada kepentingan pribadi.

Keempat, meningkatnya sikap yang memprioritaskan hak tanpa memperhatikan kewajiban, serta penyalahgunaan kebebasan sebagai hak asasi.

Din menekankan bahwa demoralisasi ini tidak hanya terjadi di kalangan anak-anak dan remaja, namun juga di kalangan orang dewasa termasuk pemangku amanat. Hal ini merupakan ancaman serius bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan.

Demoralisasi yang terjadi saat ini, lanjut Din, menjadi penyandang demokrasi sebagai jalan kesejahteraan dan kemajuan. Demokrasi yang seharusnya menjadi instrumen untuk kebaikan bersama, saat ini terkikis oleh persaingan kekuasaan dan kepentingan pribadi.

Dengan tegas, Din menyatakan bahwa demoralisasi ini merupakan masalah besar yang harus segera diatasi agar kehidupan bangsa tidak tergerus oleh berbagai bentuk kekerasan, ketidakadilan, dan ketidakjujuran yang dapat meruntuhkan fondasi moral masyarakat.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE