Fakta Menarik Seputar Idulfitri: Tradisi, Makna, dan Sejarahnya Menurut Abdul Mu’ti
PWMJATENG.COM, Kudus – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menjadi imam dan khatib dalam Salat Idulfitri di Stadion Wergu Wetan Kudus. Dalam paparannya, dia mengungkapkan beberapa fakta menarik seputar perayaan Idulfitri.
Idulfitri, kata Abdul Mu’ti, sebenarnya merupakan pengganti dari dua hari raya dalam tradisi Arab, yaitu Nairuz dan Mahrajan, yang merupakan warisan dari tradisi Persia kuno. Tradisi ini sebelumnya dirayakan dengan pesta pora, minuman beralkohol, tarian, dan berbagai bentuk poya-poya lainnya.
Namun, Islam mengubah tradisi tersebut dengan perayaan Idulfitri, di mana umat Islam diberikan tuntutan untuk bergembira sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul. Setelah salat Idulfitri, Rasulullah dan para sahabat saling mengucapkan ‘taqobbalallahu minna waminkum’, sebuah ungkapan syukur dan harapan.
Baca juga, Euforia Salat Idulfitri: Ribuan Masyarakat Pati Meriahkan Stadion Joyo Kusumo!
Abdul Mu’ti juga mengulas asal-usul ungkapan ‘minal aidin walfaizin’ yang sering diucapkan di Indonesia, yang berasal dari penyair Andalusia, Shafiyuddin al-Huli. Ungkapan ini populer di Andalusia saat merayakan hari raya.
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menyampaikan masa kejayaan Islam di Spanyol, atau yang dulu disebut Andalusia, dari tahun 711 hingga 1492 Masehi. Islam menguasai Spanyol selama hampir delapan abad dan memberikan kontribusi besar terhadap peradaban dunia.
Secara bahasa dan fiqih, Idulfitri artinya kembali makan. Pada hari raya ini, makan merupakan sunah, dan umat disunahkan untuk berpakaian yang bagus, mengumandangkan takbir, dan menunaikan salat. Idulfitri juga melambangkan kembalinya fitrah manusia setelah mengendalikan hawa nafsu dan meninggalkan sifat-sifat yang tercela.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna, baik secara jasmani maupun rohani. Manusia memiliki fitrah beragama yang mengarahkan mereka untuk senantiasa beragama yang lurus, adil, dan benar.
Dengan penjelasan ini, Abdul Mu’ti memberikan pemahaman yang mendalam tentang tradisi, makna, dan sejarah perayaan Idulfitri menurut perspektif Islam.
Editor : M Taufiq Ulinuha