BeritaKolom

Menjadi Manusia Amal melalui Lazismu

Menjadi Manusia Amal melalui Lazismu

Oleh : Rudi Pramono, S.E.*

PWMJATENG.COM – Lazismu Wonosobo bergerak cepat menghimpun dana dan natura untuk korban bencana banjir di Demak dan sekitarnya. Apa yang bisa kita pahami tentang gerakan Muhammadiyah ini? Dari sejarah dan karya amalnya, Muhammadiyah selain sebagai gerakan dakwah juga gerakan amal yang dalam sejarahnya ‘tidak biasa’ bersifat amal pembaharuan dengan melembagakan amal saleh, sesuatu yang baru yang pasti akan ditentang karena mengancam kepentingan dalam situasi kejumudan. Waktu yang membuktikan praksis sosial keagamaan Muhammadiyah akhirnya diikuti.

Apa yang bisa kita simpulkan tampaknya semangat sosial lebih kuat dari semangat “individual” atau semangat spiritual Islam mencari keselamatan dan kedamaian diri, bahwa spiritual Islam : harta ini milik Allah, hanya titipan maka demi kesucian dan keselamatan kita harus kita dermakan, “orientasi individual” itu betul dan menjadi daya dorong kita, tapi bagi kader terutama pada “orientasi sosial agama” adanya keyakinan bahwa agama dengan ajaran dan nilai-nilainya mampu mengatasi semua persoalan kehidupan yg ada, bahwa Islam itu agama pemberdayaan dan agama pembebasan lebih luas lagi sebagai agama peradaban (dien al hadlarah) inilah pemikiran dan semangat kader Muhammadiyah yang membedakan dengan yang lain dalam beramal saleh

Memang dalam sejarah ada faktor “individual” Kiai Dahlan : ketakutan pada kematian, pengadilan akhirat dan siksa neraka sebagai pendorong amal, namun tidak hanya keselamatan diri tapi juga keselamatan bersama. Beliau wujudkan dalam kiprah praksis dakwah pencerahan dan transformasi amal sosial kemanusiaan dan kemajuan.

Baca juga, Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Dalam sejarahnya berdirinya organisasi Muhammadiyah awalnya “hanya” untuk mengurusi sekolahan (Madrasah Diniyah Islamiyah di teras rumah beliau) atas saran seorang anggota Budi Utomo agar ada yg melanjutkan apabila beliau wafat didirikanlah organisasi untuk kelangsungan sekolah tersebut, yang dalam perkembangannya melembagakan semua amal melalui Majelis, Lembaga dan AUM, sesuatu yang baru pada saat itu.

Selain itu melalui organisasi dan paham keagamaan pulalah ideologi terbentuk dan menjiwai para pelaku gerakan yang dimana-mana warga Muhammadiyah minoritas, namun hasilnya tak ada Muhammadiyah tanpa amal usaha dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan menjadi salah satu ormas Islam yang terbesar di dunia dari sisi asetnya.

Yang ingin ditegaskan adalah bahwa ketika telah menjadi warga Muhammadiyah maka jadilah ‘Manusia Amal, Manusia Sosial’ bukan manusia individu yang berorientasi pada kedamaian dan keselamatan diri – meskipun itu bukan sesuatu yang salah. Jadilah penerus Kiai Dahlan, menjadi manusia pejuang, man of action, menggerakkan bukan membicarakan, membebaskan bukan membelenggu, menolong mereka yang menderita menjadi gembira, mengubah yang papa menjadi berdaya, yang bodoh menjadi pintar, dari penerima menjadi pemberi, membalik tangan di bawah menjadi tangan di atas melalui ijtihad inklusif, inovatif dan transformasi sosial atas ayat-ayat Allah untuk praksis kemanusiaan, pemberdayaan, kemajuan dan mencerahkan peradaban. Melalui Lazismu warga Muhammadiyah membuktikan jati dirinya.

*Ketua MPI PDM Wonosobo.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE