‘Aisyiyah Jateng Gelar Training Of Trainer Tangguh Bencana! Apa Saja Yang Dipelajari?
PWMJATENG.COM, Klaten – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah memberikan perhatian serius terhadap perubahan iklim dan bencana. Dalam upaya menghadapinya, mereka menggelar Training Of Trainer (TOT) bagi LLHPB PDA se Jawa Tengah. Acara yang berlangsung pada Sabtu-Ahad (20-21/1) di Bumi Perkemahan Umbul Besuki Ponggok Klaten ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Wakil Rektor 4 UMS, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes., yang membuka kegiatan dengan apel srikandi tangguh bencana.
Wakil Rektor 4 UMS, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes., menyatakan kekagumannya terhadap Ibu Aisyiyah sebagai relawan tangguh. Ia menekankan pentingnya menjadi relawan yang tidak hanya menyelesaikan urusan pribadi tetapi juga dapat menyelesaikan tanggung jawab di rumah tangga. “Ibu Aisyiyah sangat luar biasa, menjadi relawan tangguh selain harus selesai dulu dengan urusan diri sendiri, harus pula selesai di rumah tangga yang sementara ditinggalkan,” ujarnya.
Ketua LLHPB PP Aisyiyah, Rahmawati Husen, Ph.D., menekankan urgensi kegiatan LLHPB mengingat maraknya perubahan iklim. Ia menegaskan perlunya persiapan dalam mengimplementasikan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ke Amal Usaha, khususnya pada anak didik. “Aisyiyah harus siap untuk mengimplementasikan SPAB ke Amal Usaha, terutama pada anak didik, diperkuat dengan gerakan peduli sampah,” tambah Rahmawati.
Sesi kedua acara diisi oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah, Hj. Sri Marnyuni, yang menyoroti pentingnya pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam situasi darurat bencana. “Pengembangan UMKM sangat perlu diperhatikan di situasi darurat bencana, bagaimanapun penting untuk diperkuat,” paparnya.
Baca juga, Hisab: 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 11 Maret 2024, 1 Syawal Jatuh pada 10 April 2024
Pendalaman materi tentang SPAB dilakukan pada malam hari dengan melibatkan narasumber dari LRB-MDMC PWM Jateng, yakni Abdul Malik dan Yockie Asmara. Malik menyampaikan perlunya pengetahuan yang matang tentang tiga pilar SPAB, yakni fisik, manajemen, dan kurikulum. “Ibu guru juga harus memiliki pengetahuan tentang 3 pilar SPAB, yaitu fisik, manajemen, dan kurikulum,” kata Malik.
Minggu pagi, setelah salat tahajud dan subuh berjamaah, dilanjutkan dengan senam bersama dan pembelajaran water rescue. Ketua LLHPB PWA Jateng, Lilik Tri Prihantini, menyampaikan pentingnya penguasaan teknik Water Rescue oleh ibu Aisyiyah. “Water Rescue perlu diajarkan pada ibu Aisyiyah, minimal bisa menolong diri sendiri apabila ada bencana banjir,” terangnya.
Selain kegiatan pembelajaran, diadakan juga praktik Dapur Umum dengan menggunakan sayur mayur dan uborampe yang dibawa peserta. Lilik menjelaskan, “Pagi ini pula diadakan praktik Dapur Umum; bekal sayur mayur beserta uborampe yang dibawa, untuk dimasak bersama, dan dilombakan.”
Dalam rangka menjaga lingkungan, peserta juga bersama-sama menanam 1000 pohon, terdiri dari petai, sukun, nangka, dan sirsak, di sekitar Bumi Perkemahan. Bumdes Ponggok, yang dipandu oleh Pak Sugeng, membantu dalam kegiatan menanam pohon tersebut.
Sebelum penutupan acara, dibahas juga Fiqih Kebencanaan oleh H. Wiwoho Aji Santoso, S.Pd., menambah wawasan peserta terkait aspek-aspek keagamaan dalam menghadapi bencana.
Kontributor: Dafia
Editor : M Taufiq Ulinuha