Muktamar JIMM: Pembaharuan Pemikiran, Pengetahuan, dan Perkaderan Muhammadiyah Abad 21
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Pada Jumat (22/12), Ruang Amphitheater Lantai 4 Gedung Pasca Sarjana UMY menjadi saksi perhelatan spektakuler Muktamar Pemikiran Islam Kaum Muda, sebuah kolaborasi epik antara Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) dan Ahmad Syafii Maarif School of Political Thought and Humanity (ASMSPTH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dengan tema “Intelektual Muda Muhammadiyah Abad ke-21: Mendorong Pembaharuan Pemikiran, Pengetahuan, dan Perkaderan Muhammadiyah,” muktamar ini menjadi panggung bagi pemikir-pemikir muda Muhammadiyah untuk merumuskan arah dan visi ke depan dalam berbagai aspek kehidupan.
Bukan hanya acara biasa, pembukaan Muktamar Pemikiran ini dihadiri oleh tokoh-tokoh ternama seperti Rektor UMY Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng., Direktur ASMSPTH UMY Prof. Dr. Zuly Qodir, M.Ag., dan beberapa tokoh inspiratif lainnya seperti Prof. Zakiyyudin Baidhawy, Norma Permata, Jumaldi Alfi, Andar Nubowo, dan banyak lagi.
Dalam sambutan pembukaan, Prof. Dr. Zuly Qodir, M.Ag., Direktur ASMSPTH UMY, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada peserta dan tamu undangan yang telah memeriahkan acara ini. Ia juga mengungkapkan kegembiraannya karena setelah puluhan tahun, Muktamar Pemikiran ini akhirnya dapat dihidupkan kembali.
Baca juga, Moderasi Islam: Memelihara Keseimbangan Lingkungan (1)
Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng., sebagai tuan rumah, memberikan penekanan penting dalam sambutannya. Beliau menegaskan bahwa kaum muda Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk terus berkembang intelektual agar tidak terjebak dalam ketidakpahaman.
“Kaum muda Muhammadiyah harus terus berpikir agar tidak menjadi orang yang dungu,” tegas Prof. Gunawan Budiyanto.
Dalam muktamar ini, diskusi-diskusi berbobot dan sesi pemikiran mendalam menjadi sorotan utama. Peserta, yang mayoritas merupakan intelektual muda Muhammadiyah, memaparkan gagasannya tentang peran pemikiran Islam dalam menyongsong abad ke-21. Mereka tidak hanya membahas pembaruan pemikiran, tetapi juga peningkatan pengetahuan dan perkaderan Muhammadiyah.
Sejalan dengan semangat kekinian, Muktamar Pemikiran ini menciptakan momentum penting bagi kaum muda Muhammadiyah untuk memperkaya wawasan, merumuskan strategi pembaharuan, dan menggali potensi intelektual untuk memberikan kontribusi nyata bagi Muhammadiyah dan masyarakat.
Editor : M Taufiq Ulinuha
