Tak Hanya Tahfiz dan Tahsin, Sudah Saatnya PontrenMu Fokus ke Ilmu ‘Alat
PWMJATENG.COM, Banyumas – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. menyatakan bahwa pertumbuhan Pondok Pesantren Muhammadiyah (PontrenMu) di Provinsi Jawa Tengah paling pesat dibanding wilayah lain di Indonesia.
“Secara kuantitas Jawa Tengah menjadi provinsi pertumbuhan pondok pesantren terbanyak di Indonsia. Di Rakernas LP2M PP Muhammadiyah kita mendapatkan penghargaan,” ungkap Tafsir kepada redaksi, Senin (1/4/2023)
“Di Jawa Tengah kini sudah ada 160 dari 400 Pondok Pesantren Muhammadiyah di Indonesia,” jelasnya usai peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah Ar Roudhoh Wangon Banyumas.
Dari 160 pondok pesantren tersebut, sejumlah pondok pesantren Muhammadiyah terbilang sudah cukup besar dan berkembang antara lain di wilayah Tegal, Kudus, Cilongok, Temanggung. Ia berharap ke depan kuantitas ini diiringi dengan peningkatan kualitas pesantren Muhammadiyah.
Kini pekerjaan rumah Muhammadiyah antara lain berproses membangunan pondok pesantren (PontrenMu) adalah di mana fokus untuk penguasaan ilmu ‘alat, nahwu shorof untuk penguasaan kitab kuning.
“Bagaimana kita membangun pondok khusus sesuai dengan kriteria Dirjen Pondok Pesantren Kemenag. Karena kriteria yang sekarang beda yang kita miliki sekarang. Pengkajian kitab kuning berijazah, belum dimiliki Muhammadiyah,” katanya.
Baca juga, Halalbihalal UMP, Ketua PWM Jateng : Idulfitri Fenomena Syariat dan Budaya
Dijelaskan Tafsir sekarang ini pola pesantren di Muhammadiyah adalah sekolah yang diasramakan. Penekanannya juga kepada tahfidz atau hafalan Al-Quran, sedangkan untuk ilmu ‘alat masih jarang.
“Kita masih jarang yang ilmu ‘alat. Ke depannya kita butuh penguasaan ilmu ‘alat. Bagaimana ulama kita membaca kitab kuning kalau kita tak bisa ilmu ‘alat? Sementara ini yang sedang menjadi euforia adalah tahfidz. Mudah-mudahan di Wangon ini akan mengembangkan ilmu ‘alat nahwu shorof,” tandasnya.
Ketua panitia pembangunan pesantren Ar Roudhoh Wangon, Muhdiono berharap agar harapan dari Ketua PWM Jateng ini bisa teralisasi di Desa Jambu Kecamatan Wangon.
Pihaknya juga berharap agar pembangunan pesantren ini bisa segera diselesaikan sehingga tahun depan sudah bisa mendidik para santri.
“Kami berterimakasih pada para pemberi wakaf tanah, dan berbagai bantuan dari dermawan, pihak donatur, lembaga dan berbagai pihak yang turut mendukung sehingga proses pembangunan pondok pesantren ini bisa dimulai hari ini,” ungkapnya.
Editor : M Taufiq Ulinuha