Khazanah Islam

Dakwah Tanpa Mimbar

PWMJATENG.COM – Berawal dari rasa “gemes” akan dakwah umat Islam di lingkungan kami maka kami berusaha menulis tema ini, Dakwah Tanpa Mimbar.

Pada tahun 2000, kampung kami 100% penduduknya muslim, dan tahun ini, 2022 terdapat 5 penduduk yang non Muslim, karena salah satu KK murtad, dan kemudian 5 anaknya pun ikut murtad. Itu artinya peningkatan jumlah jamaah non muslim. Sementara kalau di kita, di beberapa daerah yang belum terjamah Islam bisa jadi. Tapi bagi kita yang semua lingkungan sudah muslim, dakwahnya masih berkutat di intern (di dalam umat).

Dakwah berarti seruan, ajakan menuju ke jalan kebaikan jalan Allah Swt. Namun bila kita cermati dengan seksama, umat Islam masih banyak berkutat di intern sendiri. Terjebak di masalah khilafiyah yang tiada putusnya. Kemudian ditambah tiada target dan rencana strategi program yang tersistem.

Belajar dari Dakwah Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Saw. ketika berdakwah jika kita amati terdapat periode Mekah dan periode Madinah. Periode dakwah Nabi selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari atau ada yang membulatkan selama 23 tahun dan terbagi dalam dua periode yaitu periode Makkah dan Madinah.

Sebelum diangkat sebagai rasul, Muhammad sering menyendiri (berkhalwat) di Gua Hira’ sampai suatu ketika memperoleh wahyu pertama berupa surat Al-’alaq ayat 1-5. Lima ayat tersebut diyakini sebagai pembukaan dari risalah penutup yang abadi.

Dakwah rasulullah di Mekah berlangsung sekitar 13 tahun, di mana wilayah Mekah kurang kondusif untuk mengembangkan dakwahnya; dan kemudian beliau hijrah ke Madinah. Pada periode ini (pasca hijrah) Nabi Muhammad Saw. mencapai puncak kejayaan.

Dari sekelumit cerita di atas, bisa kita mengambil pelajaran bahwa dakwah meiliki tahapan; ada target, ada strategi. Jika dalam kurun waktu yang lama dakwah tidak mendapatkan respon dan target tidak memungkin, kemudian hijrah. Sasaran jelas, tapi saat ini kita dalam berdakwah kita masih (terlalu) banyak di lingkup masjid. Dan ketika dakwah hanya sebatas bil kalam (dengan berbicara) di atas mimbar, sementara mimbar terbatas dan tak jarang umat Islam ‘berebut’ mimbar hanya ingin menyampaikan pahamnya.

Dakwah Tanpa Mimbar

Dengan semangat QS Ali-Imron 104,

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Saatnya ada sekelompok (orang) mendesain dakwah tanpa mimbar. Sebuah langkah nyata dan tak terbatas, karena di atas mimbar bisa dilakukan (secara berkelanjutan) dan pahalanya juga tak kalah besar dengan yang di atas mimbar.

Adapun beberapa dakwah di luar mimbar, di antaranya :

Pertama, Bil Mal (Dakwah dengan Harta). Di dalam harta kita terdapat hak orang lain yang harus kita berikan, baik diminta atau tidak diminta. Banyak cara membelajakan harta di jalan Allah yang besar pahalanya. Seperti wakaf tanah, membangun madrasah, dan infak fii sabillillah.

Surah Al-Baqarah ayat 261, Allah Swt menjelaskan pahala dan bagaimana perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah Swt. Perumpamaan orang yang mengeluarkan harta di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir yang pada tiap bulirnya berisi 100 biji.

Baca juga, Refleksi Harlah Rahma.ID : Peran Sentral Media Perempuan Mendukung Dakwah Persyarikatan

Kedua, Bil Qolam (Dakwah dengan Tulisan). Media cetak, sosial media sepert WA, FB, Instagram semua adalah media dakwah yang bisa jadi jariyah bagi penulis kebaikan. Kalau kita dakwah bil kalam (pidato) mungkin hanya bisa di dengan di dalam ruang masjid, tapi kalau kita mau menulis bisa menembus batas dan dibaca ribuan orang. Sayyidina Ali R.a. memotivasi kita dengan ikatlah ilmu dengan menulisnya.

Ketiga, Bil Quwwah (Tenaga). Jika harta benda serta pikiran kita terbatas, tenaga bisa kita gunakan sebagai sarana dakwah. Membantu tetangga yang butuh, gotong royong, atau entengan terhadap tetangga sekitar itu juga bagian dari berderma.

Keempat Bil Qudwah (Teladan). Seribu teori tanpa arti tanpa adanya sebuah keteladanan. Kadang di masyarakat awam itu tidak butuh ceramah banyak, tapi yang utama adalah prakteknya. Dengan memberi uswah hasanah seperti Nabi Muhammad pasti masyarakat akan simpati.

Strategi Dakwah Tanpa Mimbar

1. Dakwah di luar mimbar tidak dibatasi ruang dan waktu, maka butuh istiqomah dan kontinuitas para dai.
2. Membaur di masyarakat, dengan misi suci.
3. Problem Solving persoalan masyarakat, perlu diatasi dengan cepat
4. Waktu dakwah 24 jam di masyarakat, tidak formalis di mimbar yang hanya sepekan sekali atau saat Ramadan saja.
5. Seribu teori tanpa adanya sebuah keteladanan, tetapi semua tetap menggunakan prinsip dakwah.

Alquran Surat An-Nahl Ayat 125,

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dann hadist riwayat Muslim yang artinya, “Jika di antara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, dan jika kamu tidak cukup kuat untuk melakukannya, maka gunakanlah lisan, namun jika kamu masih tidak cukup kuat, maka ingkarilah dengan hatimu karena itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim)

Semoga umat Islam bergerak dakwah di seluruh lini kehidupan masyarakat. Hingga capai masyarakat Islam yang sebenar benarnya terwujud.

Penulis : Pujiono (Ketua MPK PDM Boyolali)
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE