Melihat Pentingnya Blok ‘M’ Ketika Sholat Ied di Lapangan Sambongsari
PWMJATENG.COM, KENDAL – Barangkali jika kita mengenal istilah Blok M Square adalah salah satu pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan yang lokasinya berada di depan Terminal Blok M yang merupakan milik PD PASAR JAYA. Blok M Squre merupakan salah satu pasar/ pusat perbelanjaan dari 153 pasar yang dimiliki PD Pasar Jaya. Pelaksanaan Pembangunan Pasar Blok dikerjasamakan oleh PD Pasar Jaya dengan PT. Melawai Jaya Reality. Blok M Square dahulunya adalah Pasar Melawai dan Aldiron Plaza yang selalu padat pengunjung yang dikembangkan menjadi sebuah trade mall di daerah Jakarta Selatan. Dengan fasilitas yang cukup baik, menjadikan Blok M Square salah satu tempat belanja yang nyaman dan menguntungkan untuk konsumen maupun pemiliknya.
Blok M yang kita baca di atas berbeda dengan istilah yang kita pahami dan terlihat di lapangan desa Sambongsari, Weleri, Kendal. Karena blok ‘M’ yang satu ini hanya ada dua kali selama satu tahun, tepatnya ketika sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha digelar oleh PCM Weleri melalui PCPM setempat.
Ketua PCPM Weleri, Heru Ardiasaputra mengatakan mereka yang menempati blok ‘M’ tetap memiliki hak untuk bergembira, merayakan iedul fitri maupun iedul adha ketika sholat ied di selenggarakan di lapangan itu.
“Kami tidak berhak melarang mereka. Kaum ibu-ibu atau wanita yang sedang berhalangan tetap diberi kesempatan untuk hadir di lapangan bergembira bersama sebagai wujud selesainya ibadah Ramadhan” kata Heru ketika dihubungi pwmjateng.com Kamis (7/6).
“Kami menilai blok ‘M’ penting. Kehadiran mereka ke lapangan Sambongsari tidak untuk melaksanakan sholat Ied bersama-sama, tapi bertaqbiran dan mendengarkan khutbah dari khotib yang tampil. Mereka sedang ‘mentruasi’ dan dilarang untuk sholat” ungkap Heru. “ Mereka juga ada yang membawa bekal makanan” lanjutnya.
Heru kembali menjelaskan bahwa kaum wanita yang sedang haid, datang bulan tetap kita fasilitasi ketika merayakan iedul fitri dan diberi kesempatan hadir di lapangan.
“Tetapi mereka kita buatkan blok tersendiri, terpisah dari blok yang untuk anggota jamaah sholat dengan fasilitas yang sama, yaitu gelaran tikar dan karpet” ujarnya.
Ditambahkan, keberadaan blok ‘M’ di lapangan Sambongsari sudah berjalan lama, tepatnya sejak sholat ied di gelar di lapangan tersebut dengan jumlah ‘penghuni’ kisaran duapuluh lima wanita.
Dijelaskan juga, kehadiran kaum wanita atau ibu-ibu di lapangan Sambongsari karena ada tuntunan sholat ied bagi wanita yang datang bulan.
“Mereka datang seperti wanita muslimah pada umumnya. Mengenakan pakaian muslimah bagus, tetapi tidak membawa perlengkapan sholat” ujar Heru mengutip hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari ‘Kami diperintahkan untuk keluar ketika hari raya, maka kamipun mengajak keluar para wanita hais, para gadis, dan wanita pingitan. Adapun para wanita hais, mereka menyaksikan kegiatan kaum muslimin dan khutbah mereka, dan menjauhi tempat sholat’ (Fur/MPI Kendal)