Enam Hak dan Kewajiban Seorang Muslim Menurut Ustaz Yusran
PWMJATENG.COM, SOLO – Sehebat-hebatnya seseorang pasti membutuhkan keselamatan dan alangkah baiknya mengetahui enam hal, hak dan kewajiban seorang muslim.
“Ucapan salam, yang diajarkan Rasulullah, memiliki arti “Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah dianugerahkan Allah kepada kalian,” kata Ustaz Yusran, S.Ag saat mengisi pengajian keluarga besar guru karyawan Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta di Rumah ibu Siti Zakiyah Rakhmawati, S.Pd Perum Griya Winong Baru III RT 7 RW 27, Karanganyar, Ahad Pagi (17/2/2019).
Ada tiga permintaan yang langsung dialamatkan kepada Allah untuk setiap orang yang disapa, yaitu keselamatan, kasih sayang (rahmat), dan keberkahan Allah,” tambah Ustaz dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar ini.
Allah SWT menegaskan dalam Alquran surat Ali Imran ayat 104: ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung,”
Mengutip surat Ali Imran ayat 104, dia menyebutkan, Amar ma’ruf nahi munkar, sebuah narasi dalam bahasa Arab yang maksudnya sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.
“bisa dimulai dari diri sendiri, dan hal-hal yang kecil, seperti saling nasehat-menasehati. Istri adalah sang penasehat utama,” jelasnya.
Kemudian, kata dia menyebutkan beberapa hak dan kewajiban seorang muslim. Pertama, jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, Kedua, jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, Ketiga, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, Keempat, jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka do’akanlah ia dengan Yarhamukallah (artinya = mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadamu), Kelima, jika ia sakit maka jenguklah dan Keenam, jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.
“Tidak banyak bicara, maka hendaklah mu’azziyin, dan mu’azziyat dianjurakan untuk mensalatkan jenazahnya,” tandasnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko, mengatakan pengajian dibuka oleh waka al Islam dan Kemuhammadiyahan yaitu ustaz Ahmad Syaifuddin dengan membaca surat-surat pendek, sambutan tuan rumah dan Kepala Sekolah yang diwakili waka Kurikulum SW. Winarsi, S.Ag., S.Pd. Dilanjutkan dengan kajian, pengajian rutin digelar 2 bulan, diikuti sebanyak 150 jemaah terdiri suami istri anak guru, karyawan, dan masyarakat sekitar shohibul bait.
Menurutnya, Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah (GJDJ) patut dibumikan di berbagai elemen, sehingga terbentuk jam’ah yang selalu dalam ayo berbuat dan bergerak dalam kebaikan.
“Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat adil, makmur, berkemajuan, yang diridhoi Allah Swt.,” kata Jatmiko. (Jatmiko)