Alumni SDM 1 Ketelan Solo Angkatan 69 Peduli dan Menebar Manfaat
PWMJATENG.COM, SOLO – Tepat pukul 12.30 WIB, Sebanyak 15 orang alumni SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta angkatan 1969 gelar temu kangen silaturahmi 50 tahun, Rabu (23/1/2019).
Kemudian Alumni berkeliling menyalami para siswa dan menyaksikan hiburan Lagu rayuan kelapa, wayang minimalis “gara-gara 50 tahun”, karawitan wulanging jagad, tapak suci putera muhammadiyah, tari sluku-sluku batok dan one day in your life dipersembahkan Nabila alya sebelum naik ke lantai III yang telah disediakan.
Acara berlangsung di aula kelas VIA hingga VID, dihadiri kepala sekolah, waka kurikulum, kesiswaan, AIK, humas dan guru beserta sejumlah 156 siswa kelas VI.
”Alumni merupakan model nyata hasil proses pendidikan, yang memiliki kualitas kepribadian dan kompetensi sehingga mencitrakan kualitas pendidikan sekolah yang meluluskannya, SD Muhamamdiyah 1 Ketelan Surakarta telah ditunjuk oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadi Sekolah Dasar Swasta Rujukan,” kata Sri Sayekti, Kepala SDM 1 Ketelan.
Dalam motivasi atau true story, Ir. H. Sholichul Hadi Ahmad Bakri M.Erg Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik Surakarta memberi pesan-pesan penting kepada peserta didik sekolah pendidikan karakter berbasis TIK dan budaya. Dia juga berbagi pengalaman sukses dalam meniti karirnya.
“5 soft-skills paling dibutuhkan era milenial, di antaranya Kreatifitas, Persuasi, Kolaborasi, Adaptasi, dan Manajemen Waktu, Karena itu suka atau tidak, siswa harus membiasakan diri, dan untuk itu ia harus mencari kesempatan untuk berlatih,” pesannya.
Saat ini, dalam bekerja diperlukan kemampuan merencanakan dan merancang, menulis dalam berbagai bahasa dan berbicara (presentasi). Berbagai hambatan seperti kesulitan menyusun bahan, design lay out, atau hambatan ketika berbicara (grogi, masalah kemampuan bicara), tidak bisa diatasi selain dengan pembiasaan.
Tak lupa ia bertanya pada para siswa, “Adakah yang ingin menjadi presiden, polisi, tentara, guru atau seperti Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie?”
Untuk bisa menjadi seperti profesi yang disebut itu, Solichul HA. Bakri memberi resep. Jadilah umat islam yang memiliki kekayaan sehingga bisa membantu yang kurang mampu. Mukmin yang kuat itu ialah menjadi kaya hati, harta dan ilmu. Kaya dunia bukan diletakkan di hati tetapi di tangan karena dunia hanyalah tempat senda gurau, karena hanya kampung akhiratlah tempat yang terbaik (QS Al-An’am (6): 32).
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla dari pada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan (HR. Muslim No. 2664, HR Ahmad No. 370, HR Ibnu Majah No. 79, shahih).
“Man Jadda WaJada” -“Dimana ada kemauan, pasti disitu ada Jalan “ 5 hard-skills paling dicari pada era milenial, yaitu Komputasi awan (cloud computing), Kecerdasan buatan (artificial inteligence), Analisa sebab-akibat (analytical reasoning), Manajemen sumberdaya manusia (man-power management), UX Design,” ujarnya.
Dr. Ir. Rhina Uchyani F,MS., dosen di Fakultas Pertanian di Universitas Sebelas Maret Solo sejak tahun 1985 sampai sekarang, peran alumni dalam suatu lembaga sangatlah strategis.
“Saya bangga menjadi alumni SD Muh 1, teruslah belajar dan semnagat tidak malas adik-adikku, semoga selalu sehat dan berhasil yang sebentar lagi akan melaksanakan ujian, manfaatkan waktu, lulus dengan nilai yang terbaik,” katanya. (Jatmiko)