Berita

Tingkatkan Kapasitas Kader Dalam Kepemimpinan ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang Gelar Sekolah Kepemimpinan Perempuan

PWMJATENG.COM, Kaliangkrik – Problem kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hukum dan yang lainnya masih melingkupi ruang hidup perempuan karena faktor kultural dan struktural.  ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan dalam dakwahnya menggunakan strategi pemberdayaan dan advokasi, sehingga dibutuhkan kader yang memiliki kesadaran pengetahuan dan kemampuan melakukan pemberdayaan dan advokasi.

Oleh karena itu Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang  berinisiatif menyelenggarakan Sekolah Kepemimpinan Perempuan untuk meningkatakan kapasitas kader maupun calon kader di komunitas dan berbagai tingkatan khususnya dalam hal analisis sosial, perencanaan program partisipatif, pemberdayaan advokasi, dan pembelajaran pengalaman perempuan.

peserta sekolah kepemiminan
Para peserta Sekolah Kepemimpinan Perempuan setelah selesai kegiatan berfoto bersama dengan fasilitator

Sekolah Kepemimpinan Perempuan dilaksanakan pada hari Kamis (27/12/2018) bertempat Maduretno Kaliangkrik Magelang dengan diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari 6 orang PCA,  4 orang PDA, 6 orang dari Ortom (NA, IMM, dan IPM), serta 14 orang kader BSA.

Seremoni pembukaan Sekolah Kepemimpinan Perempuan dihadiri oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah selaku Fasilitator, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Drs. Jumari, Pleno Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang, serta Konforpimcam Kaliangkrik.

Dra. Hj. Nida Ul Hasanah Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya Sekolah Kepemimpinan Perempuan ini bertujuan untuk terwujudnya kader-kader perempuan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan analisa gender dalam perpektif islam berkemajuan.

“Selain itu diharapkan dengan adanya Sekolah Kepemimpinan Perempuan ini dapat meningkatkan kapasitas kader dalam kepemimpinan perempuan, pemberdayaan masyarakat dan advokasi,” tuturnya.

Metode yang digunakan dalam Sekolah Kepemimpinan Perempuan ini adalah pembelajaran yang menempatkan peserta sebagai subjek belajar, bahwa pengetahuan dapat berasal dari warga pembelajar. Fasilitator hanya berfungsi sebagai pendamping yang memfasilitasi proses pembelajaran.

Proses pembelajaran di Sekolah Kepemimpinan Perempuan berlangsung melalui 4 tahapan yaitu :

  1. Tahapan pertama pembelajaran tingkat dasar terkait pengayaan materi pemberdayaan dan advokasi
  2. Tahapan kedua setelah penguasaan materi peserta membuat rencana program pemberdayaan dan advokasi yang akan dilakukan selama 3 bulan dengan pendampingan fasilitator. Hasilnya dituangkan dalam bentuk laporan dan menjadi Karya Pembelajaran  Sekolah Kepemimpinan Perempuan
  3. Tahapan ketiga presentasi dan publikasi Karya Pembelajaran  Sekolah Kepemimpinan Perempuan, peserta didorong untuk untuk mempublikasikan karyanya di media sosial.
  4. Tahapan keempat wisuda kelulusan Sekolah Kepemimpinan Perempuan. Wisuda dilakukan oleh Pimpinan Daerah ‘aisyiyah Kabupaten Magelang. (Noer)

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE