Kesalehan Sosial Ajaran KH Ahmad Dahlan Spirit “ Ta’awun Untuk Negeri”
Oleh : Hendra Apriyadi, M.Pd
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal
“Menumbuhkan spirit saling tolong menolong terciptanya Negeri yang “Baldhatun Thoyyibatun wa rabbun ghofur”
Muhammadiyah dalam usia 106 tahun ini memiliki prestasi yang mencerahkan umat islam, Muhammadiyah sebagai organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 sampai saat ini tetap konsisten dalam hal kesalehan sosial .
Di usia ke 106 tahun Muhammadiyah banyak berdistribusi untuk bangsa Ini. K.H Ahmad Dahlan dalam pencerahan yang berkemajuan menyemaikan benih benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan dan keumatan. Memurnikan kembali ajaran Islam diperlukan tokoh pemikir yang kelak akan membawa pembaharuan di dalam ajaran agama Islam. Ada banyak tokoh pembaru Agama Islam yang tersebar di Indonesia salah satunya adalah K.H. Ahmad Dahlan dari Yogyakarta sesuai dengan fokus kajian peneliti. Semasa pertumbuhan dan perkembangan KH Ahmad Dahlan banyak melihat berbagai kejadian atau fenomena yang dianggapnya tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam.
Kesalehan sosial sejatinya adalah merupakan manifestasi dari kesalihan individual, tanpa kesalihan individual maka kesalihan sosial menjadi semu,sehingga mendiskusikan kesalihan sosial tidak bisa dilepaskan dari kesalihan individual. Memahami perilaku kesalihan sosial dilakukan kajian literatur tentang eksistensi manusia berdasarkan perspektif tokoh-tokoh Islam.
Apa yang diajarkan oleh K.H.Ahmad Dahlan menurut penulis sangat jauh daripada hal-hal yang dikemukakan diatas. Sifat welas asih, penuh kasih sayang dan sederhana serta toleran terhadap sesama membuat ajaran yang disampaikan masih sangat relevan sampai saat ini.
Menurut Haedar Nashir Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam pengajian Hari Ber Muhammadiyah di Kabupaten Tegal pada 11/11/2018. mengatakan “ Merupakan langkah tahap awal dari perjalanan Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Sebagai bentuk menghadirkan islam berkemajuan membawa kemajuan beradaban dan Islam yang rahmatan lil allamin. Menyampaikan atas nama PP Muhammadiyah mengapresiasi bentuk Bermuhammadiyah Kabupaten Tegal yang maju .
Mulai mendasar bagi kehidupan berkiprah di Muhammadiyah pada setiap hari, setiap tarikan hidup yang selalu munajat kepada Allh swt melalui doa sapu jagat . Menggabarkan bahwa kita selaku muslim yang selalu ingin di bimbing Allah, agar selalu dunia akhirat . Doa itu sesungguhnya mengandung esensi kita selaku muslim harus memiliki nilai lebih dalam hidup
“ Semua orang ingin bahagia dalam hidupnya, keselamatan dan kebahagian bagi orang islam tidak hanya di dunia namun di yaumul akhir nanti. Setiap muslim itu harus sadar kehidupan yang haqiqi Pengajian bermuhammadiyah bagian dari Ibadah ladang dakwah bagi Warga Muhammadiyah . Bagi seorang Muslim hidup itu harus punya nilai atau punya arti . Untuk mencari surga dengan cara berlomba lomba dalam kebaikan , dan bergabung di Muhammadiyah karena Muhammadiyah itu organisasi dakwah yang mengajak orang kepada kebaikan dan mencegah orang dari kemungkaran.
Dalam konteks dakwah Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang terkandung dalam AD ART identitas Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah Amar Maruf Nahi Mungkar dan gerakan islam tajdid. Aktif di Muhammadiyah dan Aisyiyah harus aktif bergerak dalam hal dakwah. Mengajak orang pada jalan Allah maka kita harus jalan melalui dakwah supaya setiap muslim meraih ridho dan karunia Alllah, Menjalankan misi tajdid Pembaharuan.
Spirit “ Taawun Untuk Negeri “ Muhammadiyah dalam usia 106 Tahun
Haedar memaparkan bahwa tema tersebut dipilih untuk mentransformasikan hadirnya tujuan Muhammadiyah yang telah banyak berbuat untuk memajukan kehidupan bangsa di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan usaha-usaha dakwah pembaruan.
Kenapa KH Ahmad Dahlan Mendirikan Muhammadiyah dan bersama Nyai Dahlan mendirikan Aisyiyah ? Karena umat islam saat itu terjajah dan harus ada gerakan islam yang bisa mengisi kemerdekaan, umat islam pada masa itu sistem agamanya zumud. Membebaskan manusia dari ketertindasan, dalam arti kebodohan, penyakit, kelompok rentan, serta tentunya kemiskinan. Merupakan suatu hal yang mendasari gerakan dari Muhammadiyah.Seperti halnya pada saat KH. Ahmad Dahlan mendirikan Rumah Sakit PKU untuk membantu umat dalam pelayanan kesehatan. Karena pada saat itu kebanyakan umat tidak memiliki keuangan yang cukup untuk berobat di rumah sakit yang dikelola oleh Belanda. Ini merupakan salah satu penindasan.
Oleh sebab itulah KH. Dahlan mendirikan rumah sakit tersebut. Dan itu merupakan gagasan yang keluar dari Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Jika kita lihat atau coba kita bahasakan adalah dari Al-Qur’an berdirilah rumah sakit yang diprakarsai oleh KH. Dahlan. Di tangan seorang Dahlan Surat AL-Maun menjelma menjadi Rumah sakit, Rumah Miskin, Panti Asuhan, pendidikan. Lahirlah PKU. Semuanya di tolong Muhammadiyah tanpa memandang, KH Dahlan juga meluruskan Arah kibat melalui ilmu falaq, Muhammadiyah mendirikan sekolah islam moderen yang pertama kali didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.yang kemudian lahirlah Muhammadiyah. ” Peran kemanusiaan universal tersebut nyaris tanpa slogan-slogan nyaring tentang “Islam rahmatan lil-‘alamim”, karena spirit Islam tersebut bukan disuarakan tetapi justru dipraktikkan oleh Muhammadiyah.
Tulisan ini sebagai reflefsi Milad Muhammadiyah ke 106 , bertepatan pada tanggal 18 November 2018. Di Tulis di Jembayat Margasari Kabupaten Tegal. Semangat muda Muhammadiyah berliterasi. (Pernah di ulas di Suara Muhammadiyah on line ) Penulis adalah Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kabupaten Tegal dan Sekretaris Pimpinan Daeraha Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal Jateng. Alumni Sekolah Pascasarja MPB Indonesia UMS Periode