BeritaKabar Daerah

Coffe Morning Pemda Wonosobo: Ormas Islam Desak Tindakan Tegas soal Miras dan Narkoba

PWMJATENG.COM, Wonosobo – Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo menggelar Coffe Morning pada Jumat (1/8/2025) bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan organisasi masyarakat Islam, serta unsur kepemudaan dari Banom dan Ortom ormas Islam. Acara ini menjadi forum strategis untuk membahas isu sosial, mulai dari program makan bergizi gratis hingga antisipasi maraknya peredaran minuman keras (miras) dan narkoba.

Pertemuan yang dipandu oleh Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo, menekankan bahwa pemerintah daerah telah menempuh berbagai langkah pencegahan. “Kami sudah melakukan penegakan perda, termasuk menutup tempat hiburan yang tidak memiliki izin,” ujarnya.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam kesempatan itu menyampaikan keterbatasan kewenangan pemerintah daerah. Namun, ia menegaskan bahwa komitmen penegakan aturan tetap dijalankan. “Pemda dibatasi oleh Perda, tetapi kami berkomitmen bersama aparat penegak hukum untuk menegakkannya,” kata Afif.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wonosobo, Muchotob Hamzah, menilai upaya membangun masyarakat yang baik memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Ia mengingatkan generasi muda harus dijaga agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang.

Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah

“Mewujudkan masyarakat Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafur bukan hal mudah. Anak muda perlu diarahkan agar dekat dengan agama, dan jangan sampai mengenal miras atau narkoba,” tegas Muchotob.

Hal senada disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo, Bambang WEN. Ia meminta pemerintah tidak memberikan ruang toleransi terhadap praktik yang merusak moral. “Pemda harus tegas, tidak ada toleransi untuk miras dan narkoba. Itu jelas merusak generasi kita,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Wonosobo, Abdurohman, menegaskan bahwa ormas Islam di daerah ini telah beberapa kali duduk bersama untuk membahas masalah miras. “Kami sudah tiga kali berkumpul, hasilnya jelas: semua toko miras dan sejenisnya di Wonosobo harus ditutup,” ungkapnya.

Abdurohman mengingatkan bahwa kesabaran masyarakat ada batasnya. Jika tidak ada perhatian serius, menurutnya, ormas Islam bisa mengambil langkah yang lebih keras.

“Kalau tidak ada tindakan nyata, ormas bisa menggerakkan lebih dari 50 ribu masyarakat untuk turun ke jalan. Tombol itu ada di tangan kami,” tegasnya.

Kontributor : Rudy
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE