PWMJATENG.COM, Surakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) resmi mengajukan pendirian Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (PPDS Sp.KKLP). Pengajuan dilakukan pada Selasa (30/9) melalui Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA) Kementerian Pendidikan Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Langkah ini menjadi bukti komitmen UMS mendukung program akselerasi pemenuhan serta distribusi dokter spesialis dan subspesialis yang digagas pemerintah. Program tersebut juga selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo serta amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Dekan FK UMS, Flora Ramona Sigit Prakoeswa, menegaskan bahwa pengajuan PPDS Sp.KKLP merupakan tindak lanjut dari kiprah aktif UMS di tingkat nasional. Ia saat ini dipercaya sebagai Wakil Ketua II Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) sekaligus anggota Satuan Tugas Kemendiktisaintek yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan.
“Saya optimistis, kehadiran PPDS Sp.KKLP di UMS akan menjadi tonggak baru dalam pengembangan pendidikan kedokteran berbasis Islami,” ujarnya, Rabu (1/10).
Flora menambahkan, program ini tidak hanya menyiapkan dokter spesialis dengan kemampuan klinis mumpuni, tetapi juga membekali mereka dengan perspektif menyeluruh. Menurutnya, pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif akan menjadi dasar pendidikan calon dokter spesialis keluarga di UMS.
“Dengan hadirnya PPDS Sp.KKLP, kami berharap kualitas layanan kesehatan primer di Indonesia dapat meningkat, sekaligus memperluas kontribusi Muhammadiyah dalam bidang kesehatan nasional,” tegasnya.
Flora menjelaskan, kiprah UMS di tingkat nasional harus diwujudkan melalui langkah konkret di internal kampus. Oleh karena itu, pada 7 Agustus 2025, dibentuklah Task Force Sp.KKLP FK UMS yang dipimpin Dr. dr. Yusuf Alam Romadhon, M.Kes., Sp.KKLP, FISQua. Tim ini bertugas menyiapkan kelengkapan akademik, tata kelola, hingga wahana pendidikan untuk mendukung program.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
Dukungan atas rencana pendirian PPDS tersebut datang dari berbagai pihak. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kolegium Kedokteran Keluarga Layanan Primer, serta AIPKI ikut memberikan support penuh. Muhammadiyah sendiri menegaskan komitmennya mempercepat pendirian PPDS di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) sebagai bentuk kontribusi nyata di sektor kesehatan.
FK UMS juga telah melakukan studi banding ke sejumlah perguruan tinggi penyelenggara PPDS. Beberapa di antaranya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD). Dari kunjungan tersebut, FK UMS mendapatkan masukan penting terkait kurikulum, tata kelola, kesiapan sumber daya, serta strategi implementasi program.
Selain itu, UMS membangun jejaring dengan rumah sakit mitra untuk mendukung pendidikan residensi. RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo resmi ditetapkan sebagai salah satu wahana pendidikan. Kemitraan ini diyakini akan memperkuat sarana dan prasarana penyelenggaraan PPDS Sp.KKLP di UMS.
Rektor UMS, Harun Joko Prayitno, turut memimpin langsung pengajuan resmi melalui SIAGA Kemendiktisaintek. Ia menegaskan bahwa pendirian PPDS Sp.KKLP merupakan bagian dari strategi besar universitas untuk terus meningkatkan kontribusi di bidang pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Program ini sejalan dengan arah strategis UMS yang selalu berupaya memberi kontribusi nyata, baik dalam bidang akademik maupun layanan kesehatan,” ungkap Harun.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
