
PWMJATENG.COM, Surakarta – Posyandu Marsudi Waras, Desa Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, pada Sabtu (27/9), menjadi pusat kegiatan yang berbeda dari biasanya. Tidak hanya layanan kesehatan rutin, posyandu kali ini menghadirkan penyuluhan khusus bertajuk “Seimbang Setiap Langkah: Cegah Risiko Jatuh pada Lansia”. Program ini digagas oleh mahasiswa Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan serta kader posyandu.
Koordinator Kelompok 10 Mahasiswa Pendidikan Profesi Fisioterapis Angkatan 10, Pramudita Widi Iswara, mengatakan ide kegiatan lahir dari hasil observasi mahasiswa. Mereka menemukan jumlah lansia di Desa Bulakan cukup tinggi, tetapi kesadaran tentang risiko jatuh dan pentingnya menjaga keseimbangan tubuh masih rendah. “Kami ingin kegiatan ini menjadi langkah preventif sekaligus promotif bagi masyarakat lansia,” ucap Pramudita.
Ia menambahkan, pemilihan lansia sebagai sasaran bukan tanpa alasan. Data Penilaian Kinerja Puskesmas Sukoharjo tahun 2024 mencatat kelompok lansia sebagai penerima layanan terbesar. Namun, rendahnya tingkat pendidikan dan keterbatasan akses informasi kesehatan membuat pengetahuan lansia masih terbatas.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa melakukan pendataan, pengisian kuesioner, serta pemeriksaan kesehatan. Bersama tenaga kesehatan dan kader posyandu, mereka memeriksa tekanan darah, berat badan, tinggi badan, hingga kadar gula darah sewaktu. Antusiasme lansia terlihat dari kedatangan mereka yang lebih awal dibanding hari posyandu biasanya.
Suasana semakin hidup saat senam bersama dipandu petugas kesehatan dari RS Nirmala Suri. Lansia, mahasiswa, hingga kader posyandu larut dalam gerakan yang menyehatkan sekaligus mempererat kebersamaan.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
“Bagian inti acara adalah penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa Profesi Fisioterapis. Materinya mencakup pengertian keseimbangan tubuh, penyebab gangguan, risiko jatuh, hingga cara deteksi dini. Kami juga memperagakan Romberg Test untuk menilai keseimbangan, yang langsung dicoba para lansia,” jelas Pramudita.
Sesi penyuluhan semakin interaktif dengan adanya tanya jawab. Lansia tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mempraktikkan latihan keseimbangan sederhana. Beberapa di antaranya bahkan secara sukarela maju memperagakan kembali gerakan yang sudah dicontohkan mahasiswa.

Kemeriahan tidak berhenti di situ. Posyandu kali ini juga menghadirkan perlombaan ala peringatan kemerdekaan, seperti membawa tampah di atas kepala, menggulung kain, hingga bernyanyi bersama. Gelak tawa dan keceriaan membuat suasana posyandu terasa istimewa.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah perlombaan, pengisian kuesioner post-test, serta sesi dokumentasi bersama. Lansia, kader, bidan desa, dan mahasiswa tampak berfoto bersama, meninggalkan kesan kebersamaan yang hangat.
Salah seorang lansia mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “Materinya mudah dipahami, tidak membosankan. Semoga bisa diadakan lagi tahun depan,” tuturnya. Seorang kader posyandu menambahkan bahwa penyuluhan kali ini membuat kegiatan lebih variatif dan mendorong lansia lebih bersemangat hadir di pertemuan berikutnya.
Bidan Desa Bulakan juga memberi apresiasi tinggi. “Antusiasme lansia luar biasa. Materi penyuluhan mudah diterima karena disertai contoh langsung. Terima kasih kepada mahasiswa dan Puskesmas Sukoharjo atas kerja sama yang baik,” ujarnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha