Jadi Momentum Pererat Ukhuwah Edukasi dan Training, PAYM Purworejo Gelar Outbond 7
PWMJATENG.COM, Purworejo – Dalam rangka mengisi awal libur semester gasal, Panti Asuhan Yatim dan Tunanetra Muhammadiyah Plaosan Purworejo selenggarakan outbond dengan mengambil lokasi di Komplek Museum Gunung Berapi Yogyakarta pada Ahad (18/12/17). Agenda yang merupakan program tahunan yang memasuki tahun ke 7 kalinya pelaksanaannya ini mengangkat tema Menengok dan Menggali Sejarah sebagai Tonggak Menatap dan Melangkah Masa Depan yang Cerah, dimana dalam penyelenggaraannya berbeda-beda setiap tahunnya. Disampaikan Khoiruddin Ketua Panitia Pelaksana menekankan bahwasanya agenda outbond ini selain sebagai pengisi waktu libur setelah menyelesaikan ulangan semester gasal juga dalam upaya untuk senantiasa mempererat ukhuwah antara anggota Keluarga Besar panti asuhan.
“Outbond sebagai momentum untuk mengisi liburan dan menjalin ukhuwah persaudaraan menjalin kerjasama antar anggota Keluarga Besar Panti Asuhan Yatim dan Tunanetra Muhammadiyah,”ungkap Khoiruddin.
Agenda ini diikuti kurang lebih 110 peserta, pengurus dan pembimbing. Dalam persiapan dimulai pembuatan proposal, observasi, persiapan kelengkapan, akomodasi dan segala yang dibutuhkan dalam agenda keseluruhan dilakukan oleh anak-anak asuh dan pembimbing. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Nifan Nazudi, M.Ag. Kepala Panti Asuhan yakni pelaksanaan program tahunan selain Panti Art Show yang lalu telah dilaksanakan untuk yang kesekian kalinya dengan usaha serta upaya dari anak asuh, begitu juga dengan agenda Outbond ini semuanya disiapkan oleh anak asuh bersama pembimbing.
“Sebagai wadah menumbuhkan kebersamaan, persatuan Islamiyah antara anak asuh dengan seluruh pengurus-pengurusnya, maka untuk itulah OutBond telah secara rutin hingga saat ini telah terlaksana ke 7 kalinya karena ada beberapa anak asuh yang masih baru,”ujar Nif`an Nazudi, M.Ag.
Dalam outbond ini dihelat berbagai macam permainan atau game yang ditujukan untuk mendukung tujuan agenda ini, yang mana dilaksanakan baik secara kolektif kelompok yang dibentuk ataupun individual yang masih tergabung dalam kelompok. Adapun permainan atau game tersebut yakni Blind Snake (Ular-ularan mengambil bola dalam posisi mata tertutup), Transfer air (melalui wadah yang tertempel di kepala peserta), Transfer Stick (memindahkan tongkat dengan cepat), Susun Balok (memindahkan balok kayu dengan tali yang tersambung untuk setiap anggota kelompok), Tebak kata (pimpinan memberikan peragaan tanpa ucapan dan anggota kelompok menebak), Makan Krupuk Inovasi (makan krupuk dengan posisi duduk yang tersambung tali terikat dengan kaki peserta), Colour Shot (Menembakkan amunisi air berwarna melawan kelompok lain), Masukkan Paku Kolektif (Memasukkan paku yang tersambung tali terikat dengan badan peserta), Berhitung Kaki Cepat (menghitung sebaran angka menggunakan kaki), Kaki Seribu (berjalan beriringan berbaris dengan salah satu kaki terikat dengan peserta anggota kelompoknya melewati medan lingkaran dengan tanpa keluar medan tersebut) dan Gempa Bola (memindahkan bola yang berada diatas gelas berisi air dengan papan yang terikat tali).
Rombongan berangkat beriringan menggunakan bus menuju lokasi agenda. Pelaksanaan agenda diikuti seluruh peserta dengan penuh antusias, senang dan semangat dapat disaksikan ketika peserta meneriakkan yel-yel kelompoknya dihadapan pengurus dan juri penilaian yel juga dari penuturan perwakilan peserta anak asuh yang juga belajar di SMK Muhammadiyah Purworejo. “Outbond kali ini menyenangkan dengan tempat yang berbeda dari sebelumnya. Semoga ke depan lebih enak lebih asyik menyenangkan dan happy,”ungkap Mega Mulyana. Begitu juga yang disampaikan oleh Febri Setiawan bahwasanya outbond semacam ini sangat menyenangkan saat-saat merefresh anak-anak panti. “Sangat menghibur. Semoga ke depan makin asyik dengan berbagai inovatif dan kreasi kegiatannya,”tambah Febri Setiawan.
Rangkaian acara outbond ditutup dengan sesi makan siang bersama bekal yang telah disiapkan sebelumnya. Suasana hangat jelas tergambar jelas di antara anak asuh, pengurus dan pembimbing mengikuti setiap rangkaian. Sebelum pulang menuju Purworejo anak asuh diajak memasuki museum mengamati berbagai tampilan yang disediakan pihak pengelola museum dan bersama-sama menonton film dokumenter pembelajaran terkait gunung berapi terkhusus Gunung Merapi Mahaguru Merapi.
“Semoga persatuan ukhuwah ini bisa dibawa sampai nanti setelah anak-anak selesai dari pendidikan dari panti asuhan. Dan bagi yang sudah menjadi pengurus dan pembimbing tentunya ini merupakan proses pendidikan dan pelatihan untuk anak-anak terutama dalam hal pengelola sebuah acara. Jadi ini yang mengurusi anak-anak yang sudah menjadi pembimbing dari mulai transportasi, akomodasi proposal dan lainnya. Selain kita bantu juga anak-anak mencari dana dan dukungan sendiri. Dengan dukungan berbagai donatur dan pihak agenda dapat berjalan dengan baik lancar,”pungkas Nif`an Nazudi. (AKHMAD MUSDANI)