PDM Kebumen Gaungkan Program Satu Daerah Satu BTM, Siap Sejahterakan Warga Muhammadiyah!
PWMJATENG.COM, Kebumen – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kebumen serius mendorong penguatan ekonomi umat. Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Sosialisasi Satu Daerah Satu BTM pada Jumat, 9 Mei 2025. Acara yang berlangsung di Kebumen ini digelar melalui Majelis Ekonomi PDM Kebumen dan menggandeng Pusat BTM Jawa Tengah sebagai mitra strategis.
Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Achmad Suud dan Akhmad Sakhowi. Keduanya merupakan tokoh yang telah lama berkecimpung dalam dunia keuangan mikro syariah Muhammadiyah. Kegiatan ini juga dipandu oleh moderator Haris Maknun dan diikuti oleh berbagai elemen penting, seperti unsur pleno PDM, ketua, sekretaris, bendahara PCM se-Kebumen, serta para pengurus BTM lokal.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Kebumen, Joko Purnomo, menekankan pentingnya sinergi antar-BTM. “Semoga dengan dimergernya BTM yang sebelumnya berdiri sendiri-sendiri menjadi satu kesatuan, dapat meningkatkan kesejahteraan anggota serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi warga persyarikatan,” ujarnya.
Joko menambahkan bahwa penggabungan tersebut bukan sekadar administrasi, tetapi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian ekonomi umat berbasis komunitas.
Achmad Suud, sebagai narasumber pertama, memaparkan secara rinci mengenai tahapan merger BTM. Ia menjelaskan pula dasar hukum yang melandasi penggabungan lembaga keuangan ini, serta bentuk struktur organisasi yang akan berlaku setelahnya. Menurutnya, penggabungan ini perlu dilandasi komitmen kolektif agar dapat berjalan efektif dan membawa perubahan nyata.
“Merger ini tidak hanya tentang menyatukan aset, tetapi juga menyatukan visi. Kami ingin membangun BTM yang kuat dan profesional,” ujar Achmad.
Sementara itu, Akhmad Sakhowi membahas aspek pascamerger. Ia menyoroti isu permodalan, pengelolaan Sisa Hasil Usaha (SHU), dan prosedur-prosedur teknis lainnya. Menurutnya, penggabungan ini akan menciptakan skala ekonomi yang lebih efisien dan membuka peluang pertumbuhan lebih besar.
Baca juga, Zakiyuddin Baedhawy Paparkan Makna Derma dalam Bingkai Tauhid dan Islam Berkemajuan
Sesi diskusi yang berlangsung setelah pemaparan materi berjalan dinamis. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu pertanyaan menarik datang dari perwakilan BTM PCM Sruweng. Mereka menanyakan bentuk organisasi dan aspek legalitas BTM pascamerger.
Menanggapi pertanyaan itu, narasumber menegaskan bahwa banyak aspek teknis yang masih perlu dirumuskan secara bersama. “Ini adalah proses awal. Kita masih dalam tahap penyusunan konsep dan harmonisasi. Legalitas akan disesuaikan dengan ketentuan otoritas terkait dan nilai-nilai persyarikatan,” ujar Sakhowi.
PDM Kebumen menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah awal menuju konsolidasi kekuatan ekonomi Muhammadiyah tingkat daerah. Harapannya, satu daerah memiliki satu BTM unggulan yang profesional dan akuntabel. Langkah ini dianggap strategis untuk menghindari tumpang tindih pengelolaan serta memudahkan pengawasan dan pembinaan.
Program “Satu Daerah Satu BTM” merupakan kebijakan yang diinisiasi oleh BTM Center Jawa Tengah untuk memperkuat posisi BTM sebagai lembaga keuangan mikro berbasis komunitas Muhammadiyah. Dengan adanya konsolidasi ini, setiap cabang Muhammadiyah tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling terintegrasi dan saling menguatkan.
Ke depan, PDM Kebumen berharap program ini mendapat dukungan dari semua PCM dan pengurus BTM di tingkat cabang. Tujuan akhirnya adalah menghadirkan layanan keuangan syariah yang profesional, amanah, dan menyejahterakan umat secara nyata.
Kontributor : SDM
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
