BeritaPWM JatengTokoh

Menyeimbangkan Hidup: Tausiyah Tafsir dalam Ngaji The Rock

PWMJATENG.COM, Semarang – Dalam kehidupan, keseimbangan menjadi kunci agar manusia dapat menjalani hari dengan baik dan penuh keberkahan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, dalam ceramahnya pada acara “Ngaji The Rock” yang diselenggarakan oleh LDK PWM Jawa Tengah, MPI PWM Jawa Tengah, dan Pesantren Surau Kami pada Sabtu (8/2/2025).

Dalam tausiyahnya, Tafsir menekankan pentingnya keadilan dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Ia mengutip Surat Ar-Rahman ayat 9 yang berbunyi:

“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS. Ar-Rahman: 9).

Tafsir menjelaskan bahwa keadilan dalam kehidupan tidak hanya berkaitan dengan hukum, tetapi juga dengan keseimbangan dalam berbagai aspek. “Tegakkan keseimbangan secara adil dan jangan abaikan keseimbangan,” ujarnya.

Ia memberikan contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari. “Bermain musik berapa jam, bekerja berapa jam, tidur berapa jam—semua harus adil. Jangan sampai kita hanya melakukan satu hal secara berlebihan dan melupakan yang lainnya,” paparnya.

Baca juga, Tafsir: Isra’ Mi’raj Bukan Sekadar Perjalanan Fisik Rasulullah

Lebih lanjut, Tafsir menyoroti keseimbangan dalam pola konsumsi. “Mentang-mentang punya uang, setiap hari makan sate. Akhirnya sakit. Kenapa? Karena lupa berlaku adil kepada pedagang pecel. Harus ada keseimbangan. Berapa kali kita makan sate, berapa kali kita makan pecel. Jika hanya makan satu jenis makanan terus-menerus, tubuh akan lemas. Begitu juga sebaliknya, kalau hanya makan pecel terus, pedagang sate yang rugi,” katanya dengan gaya humoris.

Menurutnya, keseimbangan bukan hanya berlaku dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam tatanan masyarakat. Ia mencontohkan bagaimana kota diatur dengan baik agar ada keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan. “Dalam kehidupan sehari-hari, kita bangun tidur, yang pertama kita dengar adalah azan. Lalu kita salat Subuh, kemudian bekerja. Begitu juga dalam tata kota. Ada masjid sebagai tempat berzikir, kantor bupati sebagai tempat berpikir untuk kemajuan masyarakat, dan pasar sebagai tempat bekerja,” jelasnya.

Selain itu, Tafsir juga menyinggung pentingnya tempat hiburan dalam kehidupan masyarakat. “Kita kerja terus, berpikir terus, maka kita juga butuh hiburan. Di mana tempatnya? Alun-alun. Kita tidak bisa teriak di masjid, tidak sopan. Tapi di alun-alun, kita bisa berekspresi,” ujarnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE