Yafia, Penyanyi Cilik, Pukau Peserta Jateng School Leadership Summit 2025

PWMJATENG.COM, SOLO – Gelaran Jateng School Leadership Summit 2025 yang dirangkaikan dengan Monitoring dan Evaluasi (Monev) International Class Program (ICP) Sekolah/Madrasah Muhammadiyah se-Jawa Tengah berlangsung semarak di Hotel Lor In Solo, Rabu (10/12/2025). Salah satu momen yang paling menyita perhatian peserta adalah penampilan memukau Yafia Khanza Azzahra, siswi SD Muhammadiyah 1 Solo.
Dengan suara merdu dan penuh penghayatan, Yafia sukses menciptakan suasana hangat dan berkesan di hadapan 340 peserta, yang terdiri atas kepala sekolah dan koordinator ICP dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Solo, Sri Sayekti, menyampaikan apresiasi atas keberanian dan potensi siswi kelas 5D tersebut.
“Semoga penampilan Ananda Yafia dapat menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus mengembangkan bakat seni dan berani tampil di depan umum,” ujarnya.
Di tengah padatnya aktivitas sekolah, Yafia mampu menyeimbangkan kesehariannya. Selain belajar di sekolah, ia rutin mengaji pada sore hari dan memanfaatkan waktu luang untuk berlatih menyanyi.
“Saya selalu mendapat dukungan dari sekolah dan orang tua. Terima kasih sudah diberi ruang dan waktu untuk tampil membawakan lagu Teramini, Perahu Kertas, dan You Will Be in My Heart,” ungkap Yafia.
Yafia juga menatap masa depan dengan penuh optimisme.
“Saya ingin menjadi penyanyi yang menggembirakan dan mencerahkan. Cita-cita saya juga ingin menjadi dosen, agar bisa terus menyanyi sekaligus berbagi ilmu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Nasrul Harahab, menjelaskan bahwa Monev ICP bertujuan memetakan implementasi kurikulum internasional di sekolah Muhammadiyah.
“Evaluasi dilakukan berdasarkan level yang ditetapkan Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Tengah, yakni silver, gold, dan platinum, agar peningkatan kualitas sekolah berjalan bertahap dan berkelanjutan,” jelasnya.
Penampilan Yafia menjadi bukti bahwa pendidikan Muhammadiyah tidak hanya menekankan aspek akademik dan kepemimpinan, tetapi juga memberi ruang tumbuh bagi bakat dan karakter peserta didik.
Editor: Al-Afasy



