PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Gencarnya upaya mengatasi perundungan di lingkungan sekolah, khususnya dalam mewujudkan misi “Nol Bullying”, Tim Project Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memberikan edukasi kepada siswa-siswi di SD Muhammadiyah 14 Danukusuman, Kec. Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Vina Alviani Lestari, Ketua Tim Project PR, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai persyaratan projek akhir mata kuliah kampanye Public Relation, tetapi juga sebagai inisiatif memberikan informasi dan inspirasi kepada siswa-siswi tentang bahaya bullying di sekolah.
“Selain memenuhi tugas akademis, kami ingin memberikan dukungan kepada siswa-siswi untuk menjadi agen perubahan positif di lingkungan sekitar mereka,” ungkap Vina pada Rabu, (27/12).
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, (14/21) lalu, melibatkan berbagai aspek sosialisasi, seperti penyampaian materi tentang bullying, simulasi bullying, nyanyian lagu tentang bullying, hingga sesi tanya jawab yang diiringi dengan hadiah menarik.
Baca juga, Moderasi Islam: Memelihara Keseimbangan Lingkungan (1)
“Dengan semangat kolaborasi dan komitmen untuk memberantas perundungan di sekolah, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, ramah, dan inklusif,” ujar Fina.
Betty Andriani, S.Sos, M.I.Kom., Dosen Pengampu Praktikum Kampanye Public Relation Ilmu Komunikasi UMS, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan praktik mahasiswa komunikasi dalam melakukan aksi kampanye interaktif yang mengedukasi anak usia sekolah dasar dengan bahasa yang menarik.
“Kegiatan ini bisa diterima dengan baik oleh siswa, sehingga diharapkan anak-anak bisa lebih peduli dengan sekelilingnya dan pentingnya menghargai teman-temannya untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung pembelajaran yang positif,” tambah Dosen UMS itu.
Dalam upaya mendukung keamanan dan kesejahteraan siswa, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS terlibat secara proaktif dalam mengedukasi siswa-siswi tentang pentingnya menghormati perbedaan dan membangun lingkungan yang inklusif melalui berbagai kegiatan edukatif dan interaktif. Mulai dari diskusi terbuka hingga permainan edukatif, mahasiswa berperan aktif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha
