Workshop Hidroponik Agribisnis UMP Tingkatkan Kompetensi Lulusan
PWMJATENG.COM, Purworejo – Dalam upaya mengedukasi mahasiswa dan masyarakat, Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) mengadakan Workshop Hidroponik di Ruang Seminar Kampus Timur UMP pada Ahad (20/1). Budi Prayitno Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwasanya agenda kali ini guna memberikan pemahaman terkait pentingnya teknologi bagi pertanian salah satunya hidroponik.
“Kami berusaha mengedukasi kepada semua peserta akan pentingnya teknologi di bidang pertanian seperti hidroponik ini terlebih ke depan menghadapi era revolusi industri 4.0,”ungkap Bayu Prayitno.
Ditambahkan Diyah Panuntun Ketua Program Studi Agribisnis UMP menekankan juga bahwasanya pelatihan ini sebagai langkah strategis meningkatkan daya saing lulusan melalui inisiasi pembentukan Tempat uji Kompetensi (TUK) Agribisnis dalam kompetensi penanam hidroponik dan fasilitator pertanian organik. Adapun penyelenggaraan TUK masih dalam proses persiapan baik legalitas hingga tim asesor yang akan berkoordinasi dengan Lembaga Sertifikasi Pertanian (LSP) pusat.
“Pelatihan hidroponik juga sebagai langkah penyusunan inisiasi pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK) program studi dimana diharapkan dengan adanya TUK ini mahasiswa memiliki kompetensi penanam hidroponik dan fasilitator pertanian. Sehingga lulusan ke depan semakin berdaya saing,”ujar Diyah Panuntun.
Workshop yang mengangkat tema Hidroponik Solusi Strategi Bisnis dan Pemenuhan Pangan Sehatdi Era Revolusi Industri 4.0 ini dikemas dalam 2 sesi dengan sesi pertama pemaparan materi dan selanjutnya demonstrasi terkait teknis persiapan konstruksi media tanam hidroponik.
Dalam sesi pemaparan materi disampaikan oleh Bayu Widhi Nugroho CEO Hijau Mulia dan Ketua Komunitas Hidroponik Jogyakarta/Hi-Jo yang membedah sisi bisnis serta strategi pemasaran produk hidroponik. Dilanjutkan oleh Budi Haryono Praktisi Hidroponik Research and Development PT Indira Yogyakarta yang membedah pemahaman pertanian organik, teknis hidroponik, kendala, tips dan trik bercocok tanam dengan hidroponik. Kedua pemateri dalam penyampaiannya berdasarkan pengalamannya selama ini bergelut dalam pertanian hidroponik. Adapun sesi kedua terkait demonstrasi teknis pembuatan perlengkapan hidroponik sendiri dipandu langsung oleh mahasiswa Agribisnis yang dibagi dalam 3 kelompok yakni persemaian, instalasi kerangka media dan nutrisi tanaman.
Pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 60an peserta yang berasal dari internal UMP, alumni, masyarakat Purworejo dan beberapa berasal dari luar kabupaten seperti Kabupaten Kebumen, Yogyakarta dan sekitarnya.
Dwi Nurdianawati salah satu peserta yang juga merupakan alumni berasal dari Kebumen mengaku senang dengan agenda ini dan bermaksud akan mengembangkannya bersama karang taruna Desa Bojongsari Kebumen bertepatan dengan program pertanian hidroponik yang akan dicanangkannya sebagai usaha pengembangan desa.
Lain halnya dengan Alwi Agus Setiawan peserta dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini berniat mengembangkan sendiri guna kebutuhan konsumsi sayuran sehari-harinya. “Pelatihan ini memberi kita bagaimana bertani di perkotaan dengan lahan yang sempit susah lahan dan juga lebih efisien walau membutuhkan cukup biaya. Ke depan saya ingin mencoba. Sehingga saya dapat mengkonsumsi sayuran sendiri yang saya budidayakan sendiri,” pungkasnya. (*)