Webinar Keperawatan Nasional UMS : Managemant Stres Perlu bagi Pasien Covid 19
PWMJATENG.COM, SOLO – Program Profesi Ners Mengadakan Webinar Nasional berkenaan dengan pengelolaan stres pada pasien Covid yang mempunya penyakit Kronis diadakan secara daring.
Pada Webinar kali ini terdapat 3 pembicara yang aktif di lingkup Keperatawan seperti Dr. Arif Widodo, M.Kes (Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta), Ns. Ahmad Hasyim Wibisono, S. Kep. M.Kep. M.Ng (CEO Pedis Care Malang, Dosen Keperawatan Universitas Brawijaya) dan Prof. Dr. Budi Anna Keliat, Skp, MappSc (Guru Besar Ilmu Keperawatan Indonesia bidang Psychiatric Nursing Dosen Universitas Indonesia).
Webinar Keperawatan Nasional ini dilaksakana pada hari minggu tanggal 29 Agustus 2021 dilaksankan secara FULL DARING sesuai anjuran pemerintah dengan bahasan utama yaitu manajemen stress pada pasien covid19 dengan penyakit kronis baik dari tenaga medias maupun penyintas.
Arif Widodo selaku pemateri pada sesi Manajeman Stess mengungkapkan bahwa pada saat pandemi seperti ini masyarakat harus kembali menerepkan pola hidup sehat, berikhtiar dengan melakukan vaksinasi sesuai anjuran pemeritah dan tidak panik dalam menerima informasi yang berkaitan dengan coivd.
“Agar kita terhidar dari Covid pada saat pademi ini kita harus kembali menerapkan pola hidup sehat, melakukan vaksinasi guna beriktiar dalam pencegahan penularan covid-19 dan tidak mudah panik dalam menerima informasi yang berkaitan dengan Covid-19,” ujar Arif Widodo.
Manajemen stres adalah bagaimana kita melakukan suatu tindakan dengan melibatkan aktivitas berpikir, emosi, rencana atau jadwal pelaksanaan, dan cara penyelesaian masalah. Webinar ini bertujuan agar peserta mengetahui tentang peran keluarga dan lingkungan dalam meningkatkan manajemen stress pada penderita covid 19. “Manajemen stres perlu bagi pasien Covid 19.”
Sementara, Budi Anna Keliat juga menyampaikan pada masa pandemi ini perawat banyak yang mengalami Nurese Burnout atau fenomena luas yang ditandai dengan penurunan energi perawat yang bermanifestasi dalam kelelahan emosional. Kondisi itu sebenarnya dapat dicegah dengan pengembangan hubungan interpersonal yang kuat, menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, peduli dengan kesehatan jasmani dan jiwa.