Wanita Tua Korban Kecelakaan Dibantu Lazismu Sragen
PWMJATENG.COM, SRAGEN – Wanita tua mengenakan pakaian berwarna merah muda duduk di sebuah ranjang rumah kecil. Surati, begitu orang-orang disekitarnya memanggil perempuan kelahiran Sragen, 1 Januari 1945 itu. Rumah kecil yang ia tinggali itu beralamatkan di Plumbungan RT 10 RW 04 Plumbungan, Karangmalang, Sragen. Perban nampak melilit pada kaki sebelah kiri wanita tua itu dari lutut hingga tungkak. Bulan Maret lalu Ia mengalami kecelakaan. Ia tersrempet sepeda motor oleh pengemudi tidak dikenal. Akibatnya kini kaki sebelah kirinya mengalami patah tulang.
Di rumah kecil berukuran 3 x 6 meter yang terletak di belakang rumah milik Nur Sahid Surati tinggal sendirian. Ia tidak memiliki seorang suami, apalagi seorang anak. Keponakan-keponakannya tinggal di tempat yang jauh. Sebelum tinggal di rumah kecilnya itu ia sering berpindah-pindah tempat tinggal. Karena merasa iba Nur Sahid meminta Surati untuk tinggal di sebuah rumah kecil yang terletak di belakang rumahnya.
Sehari-harinya sebelum kecelakaan Surati mencari barang-barang bekas untuk ia jual. Ia biasanya berkeliling disekitar Plumbungan dan Candi Asri mencari barang-barang bekas. Setelah terkumpul selama satu bulan, ia jual barang-barang itu. Tak banyak penghasilan yang ia dapatkan dari hasil menjual barang-barang bekas itu hanya sebesar 180 ribu rupiah, itu pun jumlah terbesar yang ia dapatkan selama ini dan masih dikurangi oleh biaya jasa angkut. Tetapi setelah mengalami kecelakaan ia belum bisa berjalan lagi, belum bisa mencari barang-barang bekas lagi untuk memperoleh penghasilan.
Surati adalah salah seorang dhuafa yang rutin disantuni Lazismu Sragen setiap bulannya. Mendengar kabar Surati kecelakaan dari warga, Selasa, 3 April 2018 Tim Lazismu Sragen Tommy Arisaputra, staff program dan Satrio Fachri Prakoso, staff layanan ambulance mendatangi rumah kecil Surati untuk mengantarnya berobat ke Rumah SakitUmum Daerah (RSUD) dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Tommy, Satriyo dan salah seorang tetangga membawa Surati ke Ambulance Lazismu Sragen.
Sesampai di RSUD Surati menjalani pemeriksaan medis. “Mbah Surati lebih baik dioperasi karena itulah jalan satu-satunya untuk membuatnya sembuh, kalau Mbah Surati bekenan dioperasi kami siap untuk mengoperasinya,” ucap salah satu tim medis RSUD. Awalnya Surati tidak mau dioperasi tapi setelah dibujuk Tim Lazismu akhirnya ia mau untuk dioperasi. Jadwal operasi Surati tinggal menunggu kamar inapnya karena sekarang ini penuh. Semoga operasi kaki Surati lancer dan ia bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala. Aamiin yaa rabbal’alamiin. (*)