BeritaPWM Jateng

Wakil Ketua PWM Jateng Ibnu Hasan Berbagi Pengalaman Pengembangan Cabang Ranting dan Pemberdayaan Masjid Unggulan

PWMJATENG.COM, Riau – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Acara yang mengusung tema “Digital Kuat, Cabang Ranting Masjid Hebat” itu digelar di Auditorium Kampus Utama Umri dan resmi dibuka pada Jumat (29/8/2025) siang.

Kegiatan ini dihadiri Ketua LPCRPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Jamaluddin, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau Hendri Sayuti, Wakil Rektor II Umri Baidarus, Ketua LPCRPM Muhammadiyah Wilayah Riau Mizan Asnawi, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Ibnu Hasan, serta perwakilan peserta dari berbagai daerah di Sumbagut. Peserta datang dari Aceh, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Umri, Baidarus, menyampaikan rasa terima kasih sekaligus selamat datang kepada seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa Umri yang masih berusia 17 tahun sudah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Rektor Saidul Amin.

“Perkembangan ini tentu berkat kerja sama seluruh elemen Persyarikatan. Hal ini harus terus dipupuk agar semua lapisan, termasuk cabang dan ranting, bisa bersama-sama membangun Umri,” ujarnya.

Sebagai tuan rumah, Baidarus menegaskan pihaknya berusaha memberikan pelayanan terbaik. “Kami mencoba memfasilitasi dengan sebaik-baiknya. Walaupun masih ada kekurangan, kami berharap seluruh peserta merasa nyaman berada di kampus ini,” tambahnya.

Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah, M Jamaluddin, mengapresiasi PWM Riau dan Umri yang telah bersedia menjadi tuan rumah. Ia juga memberi selamat atas capaian Umri yang tahun ini berhasil menerima lebih dari 2.000 mahasiswa baru.

Jamaluddin menegaskan peran cabang dan ranting sangat vital sebagai basis gerakan Muhammadiyah sekaligus ujung tombak promosi Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA). Ia mengatakan, “Regional Meeting kali ini merupakan yang kelima dan dilaksanakan di Riau dari total tujuh titik yang ada. Kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh tuan rumah, dan kami berterima kasih atas dukungan Umri yang selalu siap mendukung gerakan cabang dan ranting.”

Menurutnya, tema digitalisasi yang diangkat sejalan dengan program Muktamar Muhammadiyah. Cabang dan ranting disebut tidak boleh menolak perkembangan teknologi digital. “Pertemuan ini menjadi sarana konsolidasi sekaligus penguatan dinamika organisasi. Muhammadiyah bukan hanya sekadar organisasi Islam, melainkan sebuah gerakan Islam,” tegas Jamaluddin.

Ia juga mendorong pimpinan daerah Muhammadiyah untuk menunjuk masjid percontohan, melakukan inovasi, memperkuat kolaborasi, serta mengoptimalkan digitalisasi di setiap lini gerakan.

Baca juga, Ibrah di Balik Tugas-Tugas Kenabian Muhammad SAW

Ketua PWM Riau, Hendri Sayuti, menyampaikan kebanggaan karena wilayahnya dipercaya menjadi tuan rumah. Menurutnya, cabang dan ranting adalah kesadaran kolektif dalam membina masjid. “Di Riau, banyak masjid yang terus bertambah, namun tantangannya adalah bagaimana memastikan masjid tersebut bisa bertransformasi menjadi pusat dakwah dan peradaban. Karena itu, digitalisasi dan pembinaan harus diperkuat,” ucapnya.

Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Ibnu Hasan, menjadi salah satu narasumber utama dalam forum ini. Ia menekankan bahwa cabang dan ranting bukan sekadar struktur organisasi, tetapi juga motor penggerak dakwah yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Menurutnya, masjid harus dikelola dengan pendekatan profesional agar mampu menjawab tantangan zaman.

“Cabang dan ranting harus berani berinovasi. Masjid jangan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat, pusat literasi digital, bahkan pusat ekonomi yang memberdayakan jamaah,” jelas Ibnu Hasan.

Ia juga menekankan pentingnya melatih kader agar memiliki kompetensi digital. Dalam paparannya, ia mencontohkan sejumlah masjid di Jawa Tengah yang kini sudah memanfaatkan teknologi untuk mengelola keuangan, kegiatan dakwah, hingga pelayanan jamaah secara daring. “Inilah model yang bisa direplikasi di daerah lain, termasuk di Sumbagut,” tambahnya.

Ibnu Hasan menilai, digitalisasi cabang dan ranting akan mempercepat konsolidasi Persyarikatan. Ia mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat, sementara semangat kader menjadi penentu arah gerakan. “Kita tidak boleh kalah cepat dengan arus perubahan. Jika tidak mampu beradaptasi, maka gerakan kita akan tertinggal. Karena itu, setiap pimpinan cabang dan ranting harus menguasai teknologi sekaligus menjaga ruh dakwah yang mencerahkan,” katanya.

Kehadiran Ibnu Hasan menambah bobot diskusi. Peserta terlihat antusias mendengar pengalamannya dalam mengelola masjid unggulan di Jawa Tengah yang berhasil menjadi rujukan bagi masyarakat luas. Ia bahkan menegaskan bahwa masjid bisa menjadi episentrum gerakan Muhammadiyah jika dikelola dengan visi kebangsaan dan pemanfaatan digital yang tepat.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE