Editorial

Wahidin Hasan : Akumulasi ZISKA lewat Lazismu bisa untuk Biaya Pendidikan Gratis

Lembaga Amil Zakat dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) merupakan lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Terutama dalam dunia pendidikan.

Persoalan komplek yang terjadi di dunia pendidikan seperti perihal biaya sekolah yang berujung anak tidak bisa melanjutkan sekolah kembali, terkhususnya di pendidikan muhammdiyah. Pihak dari Lazismu Jateng, Wahidin Hasan mengatakan ketika diskusi di Teras Singosari pada sabtu, (13/03/2021)

“Melihat dari Pusat Data Dokumentasi Lazismu, dilihat dari rasio berdasar sensus penduduk pemberdayaan ZISKA Lazismu Jawa Tengah lebih kurang 70 milyar. Itu kisaran baru 30% dari jumlah warga muhammadiyah keseluruhan yang ada di Jawa Tengah.”

Wahidin Hasan meminta kepada pihak wilayah terutama kepada Dikdasmen, MWK, MPS, MPI, bahkan LMO bisa bekerjasama untuk saling bersinergi agar permasalahan anak putus sekolah karena biaya pendidikan yang mahal.

“Jika kita bisa memperdayakan segala aspek untuk membayar ZISKA melalui Lazismu, baik mulai pengurus, guru, bahkan wali murid sekalipun jika diakumulasikan keseluruhan hasil akan bisa membiayai seluruh biaya pendidikan sekolah di Muhammadiyah bahkan akan ada sisanya nanti”, ujar Wahidin Hasan

Muhammadiyah akan lebih bisa mengatasi permasalahan pendidikan yang sekarang menjadi ancaman. Sedikit demi sedikit permasalahan ini akan segera teratasi dengan kerjasama dengan berbagai pihak

“Saya yakin, jika semua penghimpunan zakat warga Muhammadiyah melalui Lazismu, persoalan seperti ini dengan melalui beasiswa untuk mengatasi anak yang kurang mampu atau putus sekolah akan bisa kita eliminer”, tegas Wahidin Hasan

Menanggapi sinergitas dari pihak PWM Jateng dan Lazismu, Iwan Junaedi selaku Ketua Dikdasmen PWM sangat mengapresiasi hal ini, “Dulu sebelum pandemi, kita Dikdasmen Jateng mengadakan kegiatan Jum’at Serbu ( Infaq Jumat Seribu Rupiah) di setiap sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah. Tahun lalu hamper 320 juta kita peroleh dari gerakan sinergi ini.”

Keberadaaan Lazismu begitu penting untuk permasalahan pendidikan terutama di peranan biaya pendidikan. Disisi lain, Ketua MPS PWM, Widadi mengatakan “Selain dari pihak lazismu, kini dikdasmen menggarap sebuah program parenting dimana orang tua memiliki andil dalam mendampingi proses belajar anak. Dengan memjalin sinergi dengan wali murid akan membuat orang tua lebih bisa mempercayai pendidikan di Muhammadiyah dan bahkan bisa menjadi nasabah di Lazsimu”

Banyak pihak yang menyetujui apabila zakat dialihkan pembayaran ke Lazismu secara keseluruhan, salah satunya Muh Syamsudin, selaku Ketua Majelis Pelayanan Sosial PWM Jawa Tengah. “Saya menyetujui jika semua dikelola oleh lazismu yang kemudian akan di distribusikan kepada yang membutuhkan”

Memperdayakan satu-satunya Lembaga filantropi di Muhammadiyah untuk kepentingan masyarakat di dalam dunia Pendidikan ini akan membuat Muhammadiyah mudah untuk megatasi permasalahan yang ada

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE