Ustadz Iskhaq Minta IPM Seperti Pohon Pisang
PWMJATENG.COM, KENDAL – Musyawarah Daerah (Musyda) ke 16 IPM Kab. Kendal resmi dibuka oleh wakil ketua PDM Kendal. KH. Ustadz Iskhaq Sabtu (18/10) di SMK Muhammadiyah 4 Sukorejo.
Dalam sambutannya beliau mengatakan, bahwa IPM sebagai salah satu Ortom Muhammadiyah memiliki peran dakwah di ranah pelajar. “Meskipun IPM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, gerakan dakwah pelajar memiliki kesempatan mandiri untuk membesarkan organisasi” kata Iskhaq.
IPM bisa mandiri dan besar menurut Ustadz Iskhaq apabila ada keberanian untuk memisahkan diri dari Muhammadiyah dalam hal-hal tertentu. “IPM tidak selamanya selalu minta bantuan kepada Muhammadiyah sebagai induk organisasinya” tegasnya sambil menunjukkan tunas, anak pohon pisang di hadapan peserta Musyda. “Kemandirian IPM harus dibangun” katanya lagi. “jika ingin berkembang dan maju” lanjut Iskhaq, “tirulah tunas pisang yang dipisah dari induknya”.
Dikatakan, jika tunas pisang selalu berada di sisi induknya, maka tidak akan segera menjadi besar. “Tetapi jika dipisah dari induknya, tunas bisa menjadi lebih besar dari induknya”ungkap Iskhaq.
Dijelaskannya pula, IPM memiliki peran strategis dalam upaya memberdayakan kaum pelajar melalui pengkaderan yang mencerdaskan. “Kecerdasan pelajar yang dilandasi nilai-nilai keIslaman menjadikan pelajar semakin tangguh dalam menghadapi perubahan-perubahan sosial, ekonomi, budaya dan politik” ungkapnya lagi “Sangat mustakhil perubahan bisa terjadi pada diri IPM apabila terjadi salah berfikir”.
Selanjutnya Ustadz Iskhaq meminta kepada IPM dan Ortom Muhammadiyah lainnya hendaknya menjadikan organisasi sebaga media pendewasaan dalam menjalankan misi organisasi. “Kedewasaan berorganisasi akan dijadikan modal dalam menghadapi persoalan-persoalan ummat yang semakin komplek”.
Sementara itu ketua umum PD IPM Kendal Muhammad Nuzulul Farqi mengatakan, gelaran Musyda IPM Kendal ke 16 sebagai lembaga permusyawaratan tertinggi di tingkat Daerah yang memiliki wewenang penuh dalam melakukan kebijakan-kebijakan organisasi. “Kebijakan yang dilakukan adalah menyampaikan transparansi laporan kegiatan-kegiatan selama dua tahun ke belakang. Kami juga berwewenang untuk menetapkan rencana program kerja 2019-2021, dan dalam Musyda akan dilakukan pemilihan anggota formatur yang selanjutnya menetapkan pimpinan Daerah IPM dua tahun ke depan untuk melaksanakan program-program yang telah ditetapkan “ bebernya Joe panggilan kesehariannya.
Ketua Bidang Organisasi PW IPM Jateng, Zainudin Qomari menilai, tema Musyda ke 16 yang diusung oleh PD IPM Kendal ‘Membumikan Gerakan Pelajar Kreatif Berkarakter Menuju Pelajar Kendal Berbudi Luhur’memiliki makna yang njawani, sejalan dengan tagle PW IPM Jawa Tengah, yaitu pelajar yang berkeadaban.
Beliau menyampaikan, Pelajar Muhammadiyah sebelum melangkah ke arah kemajuan, harus mengutamakan prilaku berkeadaban. “Keberadaban bagi pelajar Muhammadiyah sebagai pribadi yang memiliki budi pekerti luhur, menghormati sesama dan orang tua yang telah mengantarkan keberadaan sekarang ini” kata Zainudin.
Sedangkan ketua panitia, Keniya Adika Putri mengatakan Musyda ke 16 diikuti oleh 84 peserta. “Mereka adalah utusan dari PC IPM dan PR IPM se Kab.Kendal” katanya. Beliau berharap seluruh peserta Musyda dapat mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah disiapkan sejak awal (Fur/MPI Kendal)