Upik Setyawan Bongkar Rahasia Branding Dakwah di Medsos Bareng Nasyiatul Aisyiyah Jepara
PWMJATENG.COM, Jepara – Dalam rangka Milad ke-94, Nasyiatul Aisyiyah (NA) Jepara menggugah semangat dakwah digital dengan tema bertajuk “Nasyiah Digital dalam Desain dan Konten Medsos”. Kegiatan ini dikemas dalam Pertemuan Triwulan yang berlangsung pada Ahad, 15 Juni 2025, di Bangsri, Jepara.
Acara tersebut menghadirkan narasumber nasional, Upik Setyawan, yang dikenal luas sebagai praktisi literasi digital dan penggerak dakwah media sosial. Kehadirannya disambut antusias oleh kader NA dari berbagai cabang se-Kabupaten Jepara.
Ferry, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Jepara, mengungkapkan pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi kader muda Muhammadiyah. “Setiap kader harus tampil sebagai duta digital. Dengan pemahaman yang baik terhadap literasi digital, kita bisa menyebarkan konten yang edukatif, inspiratif, dan mencerahkan,” ujarnya dalam sambutannya.
Upik Setyawan menyampaikan bahwa media sosial adalah ruang dakwah baru yang perlu dikelola secara etis dan strategis. Ia menekankan bahwa etika bermedia adalah fondasi utama agar konten dakwah dapat diterima luas tanpa menimbulkan resistensi.
“Kita harus membangun personal branding yang kuat. Hindari unggahan yang berisi keluhan, provokasi, atau hal-hal yang melanggar norma kesopanan,” jelas Upik.
Baca juga, Bahagia dan Sengsara: Antara Takdir dan Pilihan, Inilah Rumus Kehidupan Menurut Al-Qur’an
Menurutnya, media sosial bukan hanya tempat hiburan, tetapi juga cerminan identitas diri. “Kalau kita bergelut di dunia pendidikan, maka unggah konten edukatif. Jika kita aktif di organisasi, tampilkanlah aktivitas yang bermanfaat,” tambahnya.
Upik juga membagikan tips praktis agar akun media sosial kader NA bisa berkembang, antara lain konsistensi dalam konten, penggunaan visual yang menarik, serta pemahaman algoritma tiap platform. Ia mencontohkan bahwa TikTok, Instagram, dan Facebook masih menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah secara kreatif.
Dalam sesi diskusi, para peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung seputar strategi konten, tren digital, serta tantangan etika dalam berselancar di dunia maya. Suasana interaktif ini membuat materi terasa lebih membumi dan aplikatif.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi NA Jepara untuk memperkuat barisan kader digital yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam dunia siber. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, organisasi perempuan muda Muhammadiyah ini berkomitmen menjadikan dakwah sebagai bagian tak terpisahkan dari keseharian generasi digital.
Ferry menambahkan, “Kami ingin agar setiap kader mampu mengisi ruang digital dengan konten yang membangun. Ini adalah ladang dakwah yang luas, dan kami tidak boleh tertinggal.”
Kontributor : Purwidyawati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
