
PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali mencuri perhatian publik. Melalui Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD), kampus ini menggelar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) bagi 63 guru sekolah dasar, menengah, hingga tingkat atas di Kota dan Kabupaten Magelang.
Acara dibuka pada Rabu (10/9) di Fakultas Teknik UNIMMA. Kegiatan yang berlangsung lima hari ini dikemas dalam model hybrid dengan rangkaian orientasi materi, praktik lapangan, hingga sesi refleksi dan presentasi praktik baik.
Ketua LPD UNIMMA, Setiya Nugroho, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar program rutinitas, melainkan upaya serius untuk mempersiapkan guru agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Kegiatan ini merupakan ikhtiar bersama untuk menyiapkan guru agar lebih adaptif dalam menghadapi perkembangan teknologi sekaligus membekali mereka menjadi generasi yang literal digital dan siap bersaing di era digital,” ucap Setiya.
Ia menekankan, kompetensi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan utama yang harus dimiliki tenaga pendidik di masa kini.
Rektor UNIMMA, Lilik Andriyani, turut menyoroti pentingnya kesiapan guru di tengah perubahan besar dalam sistem pendidikan nasional. Ia mengingatkan bahwa pemerintah telah menetapkan arah baru melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025.
“Mulai tahun ajaran 2025/2026, koding dan kecerdasan buatan akan resmi menjadi mata pelajaran pilihan dengan tingkat kompleksitas sesuai jenjang,” jelas Lilik.
Baca juga, Etika Bermuamalah di Era Digital
Menurutnya, kebijakan ini menuntut guru untuk tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga mampu membimbing siswa agar kreatif, inovatif, dan produktif di era digital.
Dalam sambutannya, Lilik menegaskan harapan agar guru-guru di Magelang mampu tampil sebagai pelopor pembelajaran berbasis teknologi.

“Melalui pelatihan ini, saya berharap guru-guru di Magelang dapat menjadi pelopor pembelajaran koding dan AI di sekolah, sekaligus menginspirasi siswa untuk berinovasi dan berkreasi di era digital,” tuturnya.
Ia juga berpesan pentingnya menjaga kesalehan digital. Menurutnya, penggunaan teknologi harus diarahkan pada konten positif dan bermanfaat. “Kesalehan digital artinya menggunakan sopan santun dan bijak dalam mengakses konten yang positif,” tambahnya.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Imam Baihaqi, dari Dinas Pendidikan Kota Magelang, serta Maryanto, Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Kehadiran keduanya memperkaya perspektif peserta tentang kebijakan sekaligus praktik terbaik dalam pengembangan kompetensi guru.
Melalui kegiatan ini, UNIMMA menegaskan komitmennya untuk terus mendukung transformasi pendidikan nasional. Kampus ini ingin memastikan bahwa guru memiliki keterampilan yang sesuai dengan tantangan abad ke-21.
Kontributor : Arin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha