BeritaNasional

Ungkap Rahasia Pendidikan Indonesia Emas 2045, Abdul Mu’ti Singgung Peran Perempuan

PWMJATENG.COM, Serang – Memasuki hari kedua Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah, para peserta mendapatkan suguhan berbeda melalui gala dinner yang berlangsung di Pendopo Kantor Gubernur Banten, Jumat (5/9). Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti.

Dalam sambutannya, Mu’ti menegaskan bahwa kementerian yang ia pimpin berkomitmen mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua. “Pendidikan tidak hanya harus merata, tetapi juga bermutu, relevan dengan perkembangan zaman, dan berorientasi pada masa depan,” ujarnya di hadapan peserta Tanwir.

Ia menjelaskan, visi Indonesia Emas 2045 bergantung pada kualitas generasi muda. Menurutnya, generasi yang kini berada di bangku SMP adalah penentu arah bangsa. “Kalau kita berpikir Indonesia emas 2045, maka yang kita pikirkan adalah generasi yang hari ini berada di jenjang SMP. Penyiapan ini membutuhkan kolaborasi dari dua pendekatan: konservatif dan progresif,” tegas Mu’ti.

Mu’ti menyoroti bahwa pendidikan masa depan tidak cukup hanya mengandalkan keterampilan teknis atau hard skills. Menurutnya, teknologi dapat dengan cepat menggantikan keterampilan tersebut. Namun, soft skills justru menjadi bekal utama anak untuk menghadapi dinamika dunia.

“Manusia bukan robot. Ia diberkahi dengan berbagai macam kemampuan luar biasa. Membekali anak dengan kemampuan soft skill berarti orang tua telah mengajarkan kemampuan yang dibutuhkan di masa depan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kemampuan yang dimaksud mencakup berpikir kritis, menangkap pesan dengan baik, serta mengorganisasikan sesuatu melalui seni kepemimpinan. Mu’ti menekankan bahwa soft skills harus mulai diajarkan sejak dini, bahkan sebelum anak memasuki sekolah formal.

Baca juga, Integrasi Media: Kunci Sukses Reputasi Digital Organisasi

“Kalau kita berbicara investasi pendidikan, maka harus dimulai sejak pra-sekolah, bahkan sejak dalam kandungan,” katanya.

Dalam pidatonya, Mu’ti juga menilai tema Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah sangat relevan dengan kondisi bangsa. Ia menyoroti aspek demografi Indonesia yang mayoritas terdiri dari perempuan. Menurutnya, hal ini menjadikan peran perempuan dalam pendidikan semakin penting.

“Jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Keterlibatan perempuan dalam pendidikan itu luar biasa. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin dengan gaya kepemimpinan perempuan. Kalau kalian ingin banyak janji, pilihlah laki-laki. Tapi kalau ingin janji itu benar-benar diwujudkan, pilihlah perempuan,” ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan peserta.

Mu’ti menegaskan bahwa keterlibatan perempuan bukan hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas kontribusi. Ia menilai kepemimpinan perempuan cenderung lebih nyata dalam aksi dan pencapaian. Karena itu, ia mengajak Nasyiatul Aisyiyah untuk terus mengambil peran strategis di bidang pendidikan.

Di akhir paparannya, Mu’ti menyebutkan bahwa Nasyiatul Aisyiyah memiliki peluang besar untuk menjadi mitra pemerintah dalam membangun pendidikan nasional yang berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi organisasi perempuan dengan pemerintah akan membawa pengaruh signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“NA memiliki peluang besar untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan pendidikan nasional,” tutupnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE