PWMJATENG.COM, Surakarta – SD Muhammadiyah 1 Solo menekankan pentingnya budaya menghargai prestasi. Setiap prestasi yang diraih oleh siswa, guru, atau karyawan sekolah selalu mendapat apresiasi, menciptakan semangat berprestasi dan kebahagiaan bersama di lingkungan sekolah.
Di era disruptif ini, setiap sekolah harus memiliki branding yang kuat. Branding sekolah sangat penting karena dapat menjadi kekuatan dan pembeda dari sekolah-sekolah lain. Sekolah dengan branding yang khas dapat menarik minat masyarakat untuk mendaftar. Wakil Kepala SD Muhammadiyah 1 Solo bidang Humas, Dwi Jatmiko, menyampaikan hal ini saat apel pagi di lapangan sekolah sehat pada Kamis (16/5).
“SD Muhammadiyah 1 Surakarta terkenal dengan sebutan SD Muh 1 Solo. Sekolah ini memiliki berbagai brand, seperti Sekolah Karakter Nasional, Sekolah Sehat, Kantin Sehat Ramah Anak tingkat nasional, Sekolah Penggerak, Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Budaya, Sekolah Religius, dan Sekolah Bersejarah yang berdiri sejak 1935,” jelas Jatmiko.
Strategi Branding yang Efektif
Jatmiko mengingatkan bahwa semua orang adalah pemasar jasa pendidikan. Setiap kegiatan sekolah harus terdokumentasi dengan baik, menggali keunikan sekolah, lalu dipublikasikan dengan konten yang menarik namun tetap santun dan edukatif.
“Terima kasih kepada seluruh warga sekolah, terutama Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Al Islam, Sarpras, dan Kesiswaan, yang telah berkolaborasi dengan mengirimkan foto untuk media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, Podcast, dan web,” ujarnya.
Baca juga, Bakal Calon Gubernur Jateng Dico Ganinduto Sowan Muhammadiyah Jateng, Minta Doa Restu dan Masukan
Menurut Jatmiko, penampilan guru yang islami menjadi inspirasi gaya hidup. Penampilan guru dimulai dari cara berpakaian, riasan yang digunakan, aroma tubuh, hingga cara berinteraksi dengan siswa dan sesama guru. “Guru harus terlihat fresh, wangi, dan bersemangat setiap datang ke sekolah. Keunikan ini berkaitan dengan sikap, keramahan, kedisiplinan, dan totalitas dalam bekerja serta bersosialisasi dengan sesama guru maupun orang tua siswa,” tegasnya.
Komunikasi Branding yang Optimal
Untuk berhasil mengkomunikasikan branding sekolah secara efektif, perlu menentukan saluran yang akan digunakan, baik offline maupun online. “Targetnya adalah mencapai target Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),” kata Jatmiko.
Contoh saluran offline yang bisa digunakan dalam branding sekolah meliputi lembaga pemberitaan di media cetak, brosur, banner/spanduk, open house, perlombaan, seminar, dan pameran.
Dengan strategi branding yang tepat, SD Muhammadiyah 1 Solo berharap dapat terus mengukuhkan posisinya sebagai sekolah unggulan yang tidak hanya berprestasi tetapi juga menginspirasi. Melalui kolaborasi dan komunikasi yang baik antar warga sekolah, SD Muh 1 Solo terus berupaya meningkatkan citra dan daya tariknya di mata masyarakat luas.
Kontributor : Dwi Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha